KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi setelah kemarin menyentuh all time high (ATH) baru. Selasa (27/8), IHSG turun 0,11% atau 8,31 poin ke 7.597,88 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan IHSG menjauhi overbought area bersamaan dengan koreksi pada Selasa (27/8). Oleh sebab itu, IHSG masih menjaga peluang kembali uji resistance di level 7.600 pada Rabu (28/8). Alrich menyampaikan data ekonomi yang cenderung positif jadi sentimen pergerakan IHSG. Tiongkok membukukan pertumbuhan industrial profit sebesar 3.6% year on year (yoy) di Juli 2024, naik dari 3.5% yoy di Juni 2024.
Baca Juga: Naik Tipis, Hasil Investasi MSIG Life Capai Rp 378 Miliar di Juli 2024 Sementara Jerman membukukan realisasi pertumbuhan ekonomi 0% yoy di pada kuartal II-2024, lebih baik dari perkiraan -0.1% yoy dan kondisi pada kuartal I-2024 -0.1% yoy. Akan tetapi, Germany Gfk Consumer Confidence memburuk ke level -22 di September 2024 dari sebelumnya di level -18.6 pada Agustus 2024. Sentimen selanjutnya masih dari eksternal, di mana World Health Organization (WHO) kembali menetapkan kasus Mpox atau cacar monyet sebagai global public health emergency menyusul outbreak di Republik Demokratik Kongo dan sejumlah negara sekitar. “Kasus Mpox juga dicatat di beberapa negara di luar benua Afrika,” kaya Alrich kepada Kontan, Selasa (27/8). Dari dalam negeri, belum ada kejutan signifikan dari hari pertama pendaftaran calon kepala daerah untuk pemilihan kepala daerah pada November 2024 mendatang. “Situasi politik relatif kondusif,” ujarnya. Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.597, BBRI, BBCA, BMRI Paling Banyak Net Buy Asing Hari Ini (27/8) Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG berpeluang menguat dengan support 7.507 dan resistance 7.619. Sentimen yang mempengaruhi IHSG sendiri masih cenderung dari adanya potensi rate cut fed fund rate (FFR) di September 2024.