KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,18% pada perdagangan Senin (21/6) pada level 5.996,253. IHSG cukup berfluktuatif hari ini, dimana indeks sempat turun ke level 5.884,918, yang merupakan level terendahnya hari ini. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pergerakan IHSG pada Senin dipengaruhi oleh sentimen global dan pergerakan bursa global yang cenderung bergerak terkoreksi. Secara teknikal, IHSG masih rawan terkoreksi terbatas, dimana pada Senin IHSG akan menguji area 5.820-5.900.
Selama IHSG masih bertahan di atas level support 5.742, maka IHSG masih berpeluang menguat kembali. Dus, untuk hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG dapat menguat dengan level support 5.742 dan resistance di level 6.134. Untuk sentimen pada perdagangan Selasa (22/6), Herditya menilai pasar akan mencermati tingginya kembali kasus penularan Covid-19 di dalam negeri.
Baca Juga: IHSG melemah 0,18% ke 5.996 pada perdagangan Senin (21/6), net buy asing Rp 2,10 T ”Ditambah, dengan respons pasar atas kebijakan hawkish dari The Fed dalam kebijakan moneternya,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (21/6). Untuk saham pilihan pada perdagangan Selasa (22/6), Herditya menyarankan pelaku pasar untuk bisa mencermati saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk ( TBIG), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO), dan PT Panin Bank Syariah Tbk (PNBS). Sementara itu, Analis Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah menilai, melemahnya IHSG pada Senin disebabkan angka kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin hari semakin bertambah. Kenaikan kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua, yang sempat diproyeksikan akan tumbuh hingga 8%, mungkin saja bisa meleset karena kenaikan kasus ini. Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed memproyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini sebesar 7%, naik dari proyeksi pada Maret lalu yang sebesar 6,5%. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut juga membuat The Fed memproyeksikan nantinya perubahan kebijakan moneter akan terjadi maksimal di tahun 2023 (sebelum berakhir tahun 2023).
Baca Juga: Begini proyeksi IHSG di tengah sentimen pengetatan PPKM mikro dan lonjakan Covid-19 Akibat dua proyeksi inilah yang membuat pasar AS, regional, serta domestik pada akhir pekan lalu hingga Senin awal pekan ini cenderung melemah. Jadi, fokus para pelaku pasar kini bukan lagi terhadap rilis suku bunga acuan AS dan domestik yang masih stagnan. “Namun, terkait proyeksi The Fed terhadap kebijakan moneter yang nantinya akan diambil ke depannya, yang nantinya dikhawatirkan akan mempengaruhi fluktuasi pasar secara global,” terang Regina kepada Kontan.co.id, Senin (21/6) Berdasarkan kondisi tersebut, Erdikha Elit Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran level support 5.940 dan level resistance 6.060 untuk perdagangan Selasa (22/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi