IHSG berpeluang menguat terbatas pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (9/2) ditutup melemah 0,60% di level 6.505,52. Selama sepekan, indeks sudah tercatat turun 1,86%. Selama sepekan, investor asing menorehkan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 5,15 triliun di pasar reguler.

Muhammad Nafan Aji Analis Binaartha Parama Sekuritas menyebut, secara umum IHSG melemah pekan ini. Pelemahan bursa di Wall Street yang signifikan memberikan tekanan yang hebat terhadap IHSG.

“Kronologisnya adalah ketika hasil US nonfarm payroll pada Jumat lalu di atas ekspektasi pelaku pasar, memberikan efek pada pelepasan aset di bursa Wall Street oleh pelaku pasar global,” kata Nafan, Jumat (9/2).


Pelaku pasar global, lebih cenderung memburu dollar AS yang menguat akibat mendapatkan efek hawkish dari hasil positif data tenaga kerja. Pelemahan bursa Wall Street ini turut memberikan efek negatif domino ekonomi.

“Pelemahan IHSG juga mendapatkan tekanan dari pelemahan bursa di regional Asia. Apalagi sentimen penguatan dollar AS juga berimbas pada pelemahan rupiah,” ungkapnya.

Ketika Dow Jones futures berhasil bangkit dan hingga saat ini bertahan di teritori positif, IHSG menguat secara perlahan-lahan, meskipun pada akhirnya ditutup di zona negatif.

“Sepertinya pelaku pasar global lebih mengalihkan asetnya ke instrumen yang bersifat safe haven seperti swiss franc dan yen,” imbuh Nafan.

Nafan mengatakan peluang penguatan IHSG pada pekan depan masih ada, selama sentimen positifnya tersedia. Pelaku pasar sangat menantikan data neraca perdagangan RI dan kebijakan penetapan 7-DRRR oleh Bank Indonesia. Selain itu, jika Moody's jadi menaikkan sovereign credit rating Indonesia, maka capital inflow akan masuk ke pasar modal Indonesia.

“Saya memproyeksikan IHSG menguat secara terbatas pada pekan depan, dengan support 6.375 dan resistance 6.625,” prediksi Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini