KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses ditutup di zona hijau pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diyakini masih akan melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/9). Hal ini didukung sentimen teknikal maupun sentimen eksternal. Kamis (5/9), IHSG menguat 0,59% ke level 6.306,80. Penguatan justru diikuti aksi
net sell dari investor asing sebanyak Rp 843,87 miliar di seluruh pasar. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan, bahwa indikator MACD telah berhasil membentuk pola
golden cross di area negatif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal positif.
Baca Juga: Bursa Asia melanjutkan kenaikan pada perdagangan terakhir pekan ini Selain itu, Nafan mengungkapkan bahwa para pelaku pasar masih merespons positif berbagai data Services PMI di Tiongkok maupun negara-negara di kawasan Uni Eropa yang cenderung positif. Diambah lagi sentimen
no deal Brexit serta aksi demonstrasi di Hong Kong juga mulai mereda. "Di sisi lain, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan juga turut mendukung penguatan indeks," jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (5/9). Di sisi lain, terlihat pola
upward bar yang mengindikasikan masih adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke level resistance terdekat. Dengan begitu, indeks akhir pekan ini diperkirakan bergerak pada kisaran support 6.244,57 hingga 6.214,51. Sementara itu, untuk level resistance berada di level 6.310,63 hingga 6.381.54.
Baca Juga: Wall Street kembali melaju kencang pada perdagangan Kamis (5/9) Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut: PT Adhi Karya Tbk (
ADHI) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Akumulasi Beli pada area level Rp 1.290–Rp 1.310, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.325, Rp 1.550, Rp 1.775 dan Rp 2.000.
Support: Rp 1.270 dan Rp 1.205. PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari
bollinger dan terlihat pola
upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Akumulasi Beli pada area level Rp 30.000–Rp 30.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp 30.500 dan Rp 32.400.
Support: Rp 30.000 dan Rp 29.000. PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Akumulasi Beli pada area level Rp 1.565–Rp 1.535, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.680 dan Rp 2.000.
Support: Rp 1.450. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 dan MA 20, maka peluang terjadinya penguatan terbuka lebar.
Akumulasi Beli pada area level Rp 1.925–Rp 1.950, dengan target harga secara bertahap di Rp 1.970, Rp 2.020, Rp 2.140 dan Rp 2.270.
Support: Rp 1.925 & Rp 1.900. PT Bank Pan Indonesia Tbk (
PNBN)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Akumulasi Beli pada level Rp 1.335–Rp 1.345, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.390, Rp 1.650 dan Rp 1.785.
Support: Rp 1.320 & Rp 1.255. PT PP Properti Tbk (
PPRO) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari
bollinger dan terlihat pola
upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Akumulasi Beli pada area level Rp 110–Rp 112, dengan target harga secara bertahap secara bertahap di level Rp 115, Rp 122, Rp 148, Rp 174 dan Rp 200.
Support: Rp 108 & Rp 95. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati