IHSG Berpeluang Rebound Pada Perdagangan Jumat (9/12), Cek Rekomendasi Saham Berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rebound pada perdagangan Jumat (9/12). Adapun IHSG terkoreksi 0,21% ke posisi 6.804,22 pada Kamis (8/12). 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati sudah muncul aktivitas beli di pasar setelah IHSG mencapai support di 6.680 hingga terbentuk candle hammer pada perdagangan Kamis 98/12). 

"Mengindikasikan adanya potensi rebound jangka pendek meskipun IHSG dapat menjadi lebih volatile dengan tekanan jual yang masih bisa kembali terjadi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/12). 


Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham TBIG, FREN, ADMR untuk Jumat (9/12)

Menurutnya tekanan itu bisa terjadi kalau pelaku pasar kembali mengambil posisi spekulatif yang lebih cenderung dominan. Untuk itu Ivan memproyeksikan IHSG akan uji support 6.680 dan resistance 6.868. 

Secara teknikal, Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian menganalisis IHSG membentuk lower-shadow panjang perdagangan hari ini, yang sejalan dengan potensi golden cross di oversold area pada Stochastic RSI.

"IHSG berpeluang technical rebound ke 6.860 sampai dengan 6.880, jika bertahan di atas 6.800 pada Jumat (9/12)," jelas dia.

Saham-saham blue chip mulai menunjukan sinyal rebound, di antaranya BBCA, BBRI, BMRI, ASII, ANTM, PGAS dan ERAA. Sejumlah konstituen LQ45 juga menunjukan sinyal potensi bullish continuation seperti pada CPIN dan KLBF.

Baca Juga: IHSG Turun 0,21% ke 6.804 Pada Kamis (8/12), AMRT, GOTO, ARTO Jadi Top Losers LQ45

Rio berpendapat akan potensi rebound lanjutan pada saham-saham bluechip tersebut dan menjadi penggerak rebound IHSG pada hari ini. Selain itu, realisasi Consumer Confidence Index di November 2022 menjadi sentimen positif untuk IHSG.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG akan menguat terbatas untuk uji 6.820-6.840 dengan adanya tekanan dari outflow investor asing. 

"Tampaknya masih dari sisi outflow asing yg cukup besar krn adanya kebijakan pelonggaran zero covid policy dari China. Sektor barang baku dan properti," tandasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi