IHSG berpeluang tembus level 4.800



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpeluang segera menembus level 4.800. Pasalnya, data-data ekonomi domestik masih cukup positif sehingga akan mendorong dana asing yang masuk. Level tersebut akan menjadi titik di mana indeks akan bergerak naik menuju resistance selanjutnya.

Pada perdagangan Selasa (1/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,19% di level 4.779,9. Sepanjang tahun ini indeks masih tercatat naik 4,06%.

Hans Kwee, Direktur Utama Investa Saran Mandiri memperkirakan IHSG berpeluang mencapai level Rp 4.800 dalam beberapa minggu ke depan. Pasalnya, data ekonomi domestik masih tercatat bagus. Inflasi masih rendah, pertumbuhan ekonomi kuartal masih bagus dan didukung dengan penurunan suku bunga acuan (BI rate) 50 basis poin tahun ini.


Apalagi dengan kebijakan suku bunga negatif di berbagi negara membuat dana asing yang masuk ke Indonesia semakin besar karena investor banyak mencari dana di negara yang menawarkan suku bunga negatif dan menginvestasinya di negara-negara berkembang yang masih menawarkan bunga tinggi.

Dengan didukung data ekonomi dalam negeri yang masih positif membuat capital inflow di pasar SUN dan pasar saham Indonesia masih cukup tinggi. Hans yakin market akan cenderung positif hingga Mei mendatang. "Namun akan konsolidasi beberapa hari ke depan," ujar Hans, Selasa (1/3).

Menurut Hans, pertumbuhan ekonomi ke depan akan terus membaik mengingat dana pemerintah yang masuk ke pasar sudah cukup besar. Perkiraannya kuartal I ekonomi akan tumbuh 5%. Sedangkan inflasi akan cenderung rendah di tengah rendahnya harga minyak. Jika itu terjaga, dia bilang IHSG akan bergerak reli setelah masuk ke level 4.800.

Kendati begitu, dia tantangan pasar saham Indonesia masih besar. Pertama, dari sisi pertumbuhan ekonomi berpeluang tertekan lantaran defisit anggaran yang semakin melebar karena penerimaan pajak yang terbatas, sedangkan pembahasan RUU Tax Amnesty yang diharapkan bisa mendongkrak penerimaan pajak malah tertunda.

Selain itu, rencana pemerintah membatasi simpanan BUMN dan BUMD di perbankan untuk menurunkan bunga kredit bisa menekan sektor perbankan. Menurut Hans, kebijakan tersebut bisa menekan indeks mengingat volume sektor perbankan di pasar saham sangat besar. Kebijakan pemerintah tersebut akan membuat likuiditas perbankan mengering.

Hanya saja di sisi lain, lanjut Hans, kebijakan tersebut akan mendorong pertumbuhan sektor konsumer. Dengan melihat bahwa porsi sektor konsumer di pasar saham sebesar 26% dan perbankan 24% maka kebijakan pemerintah tersebut masih membawa dampak positif. "Memang setiap kebijakan itu bagai pedang bermata dua." jelas Hans.

Menurutnya, kebijakan pemerintah ini harus diwaspadai jangan sampai menyebabkan gunjangan di sektor perbankan. Namun jika berjalan dengan baik pasar saham akan terus naik.

Senada, William Suryawijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks berpeluang besar menyentuh level Rp 4.800 dalam sebulan ini.

Ini didukung dengan data inflasi yang rendah, nilai tukar stabil dan harga minyak mentah masih di atas US$ 30 per barel."Walaupun naiknya sudah cukup lama tapi saya melihat kecenderungan reli pada IHSG saat ini," ujarnya.

Capital inflow masih akan tinggi karena suku bunga di Indonesia masih tinggi. Menurutnya, dana asing yang masih akan mengalir ke pasar modal jika data ekonomi domestik tetap terjaga baik.

Satrio Utomo, Kepala Universal Broker Indonesia menilai peluang IHSG untuk tembus ke level 4.800 semakin besar karena inflasi yang masih terjaga.

Menurutnya, besok indeks juga bisa berpeluang menembus level tersebut jika didukung dengan bursa global yang positif.

Satrio dan William menilai rendahnya tingka Inflasi Indonesia membuka peluang penurunan kembali BI rate di dalam tahun ini. Satrio memperkirakan tahun ini suku bunga acuan masih berpeluang turun 25 basis poin lagi.

Satrio menilai tren IHSG dalam sebulan ke depan masih sangat positif. Perkiraannya indeks berpeluang menembus level 5.000- 5.200 dalam sebulan ke depan. Namun, dia sulit memperkirakan indeks hingga akhir tahun lantaran banyak faktor yang akan mempengaruhi. Hanya saja menurutnya, IHSG tahun ini bisa mencapai level tertinggi 5.400- 5.500 jika ekonomi Indonesia membaik.

Adapun William dan Hans memperkirakan IHSG sampai akhir tahun bisa menyentuh level masing-masing 4.800 dan 4.700. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto