IHSG berpotensi bearish minggu ini



JAKARTA. Sentimen Quantitative Easing tahap 3 (QE 3) hanya berkobar di awal pekan dan setelah itu beberapa data regional yang mengecewakan, seperti data ekonomi di China, Jepang & Zona Euro mendorong seketika aksi profit taking, terutama di pasar komoditas selama sepekan. Analis MNC Securities, Edwin Securities melihat tertundanya rilis data ekonomi, perkembangan mengenai pemerintah Spanyol yg akhirnya melunak dan harga saham Apple menyentuh level tertinggi baru, ternyata tidak mampu memberikan sentimen positif ke Wall Street. "Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0.13% pada akhir pekan kemarin," ujar Edwin, Sabtu (22/9). Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terkena minor profit taking sepanjang minggu ini. Hal ini seiring rilis data manufacturing China yang kontraksi selama sebelas bulan berturut-turut, turunnya nilai ekspor Jepang, output manufacturing dan output sektor jasa Zona Euro yang turun terendah selama 39 bulan terakhir. "Ditambah lagi data tunjangan klaim pengangguran mingguan AS turut melonjak naik beserta turunnya leading indikator dan berbalik melemahnya Rupiah ikut menjadi faktor negatif bagi IHSG," kata Edwin lagi. Tapi jika dikalkulasikan, investor asing masih mencatatkan Net Buy Asing sebesar Rp 782,9 miliar. Secara teknikal, untuk periode seminggu ke depan, data telah menunjukkan pola Hanging Man mengindikasikan peluang Bearish Reversal dalam skala rendah sepanjang minggu depan dalam range 4.192 dan 4.308. Namun Edwin menambahkan, jika dilihat secara harian, IHSG masih menunjukkan pola White Closing Marubozu, yang mengindikasikan berlanjutnya kenaikan IHSG di hari Senin dalam range 4.223 dan 4.272. Betrand Reynaldi dari Analis E-Trading Securities melihat kenaikan indeks akhir pekan kemarin memberikan gambaran bahwa IHSG masih berada pada uptrend yang kuat, namun tidak menutup kemungkinan adanya konsolidasi. Untuk perdagangan besok Senin (24/09), Betrand memprediksi IHSG akan mengalami sentiment mixed dengan kecenderungan positif dengan support berada pada 4.200 sedangkan resistance pada 4.270. "Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BBRI, SMGR, dan UNTR," ujar Betrand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.