KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berpotensi konsolidasi cenderung melemah pada pekan terakhir bulan Mei 2024.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memprediksi sepekan ke depan IHSG akan bergerak dalam rentang
support 7.120 dan
resistance 7.300. Ratih menyoroti sejumlah katalis yang akan mempengaruhi gerak pasar saham, termasuk sentimen yang cenderung sepi di penghujung bulan Mei. Apalagi usai libur perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah pergerakan pasar global yang cukup
volatile. Seperti diketahui, perdagangan bursa kembali terpotong oleh pekan pendek seiring libur nasional memperingati Hari Raya Waisak dan cuti bersama. Pada perdagangan yang berlangsung tiga hari, 20-22 Mei 2023, IHSG mengakumulasi pelemahan 1,30%.
Hasil tersebut membawa IHSG balik ke bawah level 7.300, tepatnya di 7.222,38. Sejumlah indeks utama turut mengalami koreksi sepanjang pekan lalu seperti LQ45 yang merosot 2,57% dan IDX30 yang turun 3,01%.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Rawan Koreksi, Cermati Saham Rekomendasi Analis pada Senin (27/5) Ratih melihat tekanan IHSG sejalan dengan aksi
profit taking, termasuk dari investor asing, dimana sepanjang pekan lalu posisi jual bersih (
net sell) mencapai Rp 1,39 triliun.
Profit taking juga masih terjadi di saham perbankan
big caps. Ratih kemudian menyoroti risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed yang mempertahankan sikap
hawkish-nya. Pandangan tersebut mencerminkan lambatnya penurunan inflasi hingga ke target di level 2%. Pejabat The Fed tetap mempertahankan suku bunga
higher for longer. Wall Street dan Bursa Asia lainnya seperti Nikkei 225 dan Hang Seng pun terbawa melemah. Sikap
hawkish tersebut juga berdampak pada koreksi harga komoditas energi dan
metal mining. Di sisi lain, pelaku pasar telah mengantisipasi suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI-Rate tetap di level 6,25%. "Iklim suku bunga tinggi baik secara global dan domestik memberikan sentimen negatif bagi instrumen portofolio domestik," terang Ratih kepada Kontan.co.id, Minggu (26/5). Dalam situasi saat ini, Ratih menilai investor dapat mempertimbangkan saham defensif atau strategi Dollar Cost Averaging (DCA) pada saham
blue chip yang sedang
undervalue dengan
buy on weakness. Secara teknikal, berikut
trading plan dan rekomendasi saham yang menarik dicermati pada pekan ini: 1. PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) Rekomendasi
buy di area Rp 1.560. Target harga pada
resistance di level Rp 1.610 Pertimbangkan
support di level Rp 1.490.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat, Cermati Rekomendasi Saham untuk Pekan Terakhir Mei 2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA) Rekomendasi
buy di area Rp 1.435 Target harga pada
resistance di level Rp 1.525 Pertimbangkan
support di level Rp 1.360. 3. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS) Rekomendasi
buy on Weakness di area Rp 2.280 Target harga pada
resistance di level Rp 2.480 Pertimbangkan
support di level Rp 2.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi