IHSG Berpotensi Konsolidasi Pada Rabu (8/11), Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

IHSG Berpotensi Konsolidasi Pada Rabu (8/11), Saham-Saham Ini Bisa Dilirik


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 35,04 poin atau 0,51% ke level 6.843,79 di akhir perdagangan Selasa (7/11).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pelemahan IHSG ini merupakan koreksi yang wajar, setelah tiga hari lalu menguat berturut-turut. 

"Kami memperkirakan koreksi IHSG ini merupakan koreksi yang cukup wajar setelah tiga hari lalu menguat," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11).


Adapun sentimen dari pergerakan bursa global dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih mempengaruhi pergerakan IHSG. 

Baca Juga: IHSG Melemah 0,51% ke 6.843 Pada Selasa (7/11), INDY, MAPI, MEDC Jadi Top Losers LQ45

Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, meskipun masih melemah, penguatan nilai tukar rupiah menjadi sentimen positif bagi IHSG hari ini.

"Meskipun masih di zona merah, tapi berhasil mengurangi pelemahan yang sempat lebih dari 1%," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11).

Cheril memprediksi IHSG berpotensi konsolidasi melemah dengan rentang 6.800-6.880. Pelaku pasar masih mencermati pidato gubernur The Fed di pekan ini dan komentar dari para pejabat The Fed mengenai kebijakan moneternya.

Cheril merekomendasikan untuk mencermati saham-saham seperti, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga Rp 1.750 dan stop loss Rp 1.670 dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dengan target harga Rp 520 dan stop loss Rp 470.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,62% di Sesi I Hari Ini (7/11), Hanya Dua Indeks Sektoral Menguat

Sementara Herditya memprediksi IHSG di Rabu (8/11) dengan rentang 6.758-6.926.

Secara teknikal, ia merekomendasikan saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dengan target harga Rp 174-180, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (PTRO) dengan target harga Rp 4.400-4.500, dan PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) dengan target harga Rp 220-230.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi