IHSG Berpotensi Lanjut Melemah Pada Selasa (3/12), Simak Saham Pilihannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali melemah pada perdagangan Selasa (3/12). IHSG menutup perdagangan Senin (2/12) dengan pelemahan 0,95% ke posisi 7.046,99. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan secara teknikal, terlihat adanya pelebaran negative slope pada indikator MACD sementara indikator Stochastic RSI menembus area pivotnya.

"Sehingga kami memproyeksikan IHSG akan melemah dan menguji level psikologis 7.000 pada perdagangan Selasa (3/12) esok," jelas Valdy, Senin (12/2). 


Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen global, salah satunya rilis data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) Amerika Serikat (AS) yang diproyeksikan mengalami kenaikan. 

Baca Juga: IHSG Turun 0,95% ke 7.046, Senin (2/12), ADRO, PGAS, UNTR Top Gainers LQ45

Adapun konsensus analis memproyeksikan data JOLTS AS akan sedikit naik dari 7,44 juta pada September 2024 menjadi 7,49 juta pada Oktober 2024. Di mana, angka September 2024 merupakan angka terendah sejak Januari 2021. 

"Angka ini juga mencerminkan perlambatan pasar tenaga kerja, dengan penurunan terbesar terjadi di sektor kesehatan dan pemerintahan. Namun jumlah perekrutan dan pemutusan hubungan kerja tetap stabil," kata Valdy. 

Setali tiga uang, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG rawan melanjutkan koreksinya dengan kisaran support di posisi 6.998 dan resistance di 7.118. 

Dia menilai pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang diperkirakan masih rawan melemah pasca rilis data PMI Manufaktur Indonesia yang terkontraksi. 

Baca Juga: Bagi Dividen Rp 1.358 & PUPS AADI, Alamtri (ADRO) Bangkit Usai Dua Kali ARB

Pada November 2024, data PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam posisi kontraksi, yaitu sebesar 49,6, Posisi ini telah berlangsung selama lima bulan beruntun sejak Juli 2024. 

Di sisi lain, Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai IHSG berpotensi mengalami technical rebound karena merespons rilis dana PMI Manufaktur China. 

"Data PMI Manufaktur China yang lebih baik dari perkiraan menjadi harapan atas permintaan produk dari Indonesia. Namun inflasi di Indonesia yang kurang baik juga menjadi risiko," ucap Cheril.

Baca Juga: IHSG Gagal Menguat, Turun 0,95% ke Level 7.046 di Awal Desember (2/12)

Adapun PMI Manufaktur China mencapai 50,3 pada November 2024 atau naik dari perolehan Oktober 2024 sebesar 50,1. Angka itu juga merupakan yang tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. 

Untuk perdagangan Selasa (12/2), Cheril bilang investor bisa mencermati potensi technical rebound pada saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). 

Heditya menyebut investor bisa mencermati saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) di kisaran Rp 600-Rp 610 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 12.175-Rp 12.325 dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) di rentang Rp 16.100-Rp 16.500. 

Selanjutnya: Harga Bawang Merah dan Ikan Tongkol di Papua Tengah Naik, Senin (2/12)

Menarik Dibaca: 5 Cara Memutihkan Lutut Hitam Secara Alami, Semua Bahan Ada di Dapur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati