KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,67% ke level 7.036,08 pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (26/4). Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Wahyu Saputra mengatakan, secara teknilkal IHSG IHSG diperkirakan akan kembali melemah ke kisaran support 6.962 – 6.977 jika kembali bergerak
bearish. Sedangkan dalam skenario bullish, IHSG berpeluang menembus resistance di angka 7.099 – 7.110.
Baca Juga: IHSG Tertekan Imbas Kenaikan Suku Bunga, Ini Saham yang Bisa Dicermati Wahyu menilai, arah pergerakan IHSG pada sesi perdagangan akan dipengaruhi data ekonomi luar negeri. Di antaranya Laba Industri (YTD) YoY China pada Maret yang diproyeksikan meningkat 4,3%, Indeks Harga PCE Inti Amerika Serikat pada Maret secara bulnanan (MoM) diperkirakan akan meningkat 0,3%, dan pendapatan pribadi Amerika yang akan meningkat 0,5% secara bulnanan, serta pengeluaran pribadi Amerika yang diperkirakan akan meningkat 0,8% secara bulnan pada Maret 2024. Sementara Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, sentimen domestik berasal dari perilisan data inflasi Indonesia yang dipastikan akan naik. Kenaikan ini tentunya sesuai atau mendekati batas atas target inflasi yang ditetapkan BI yakni sebesar 3,5%. Adapun secara global, pasar menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), dimana inflasi inti diperkirakan sebesar 2,8%. Menurut Nafan, hal ini menyebabkan sikap The Fed akan terus
hawkish dalam menyampaikan kebijakan moneternya.
Baca Juga: Anjlok di Akhir Pekan, Berikut Sentimen yang Akan Mempengaruhi Arah IHSG Pekan Depan Selanjutnya, pada Rabu (1/5) ada penetapan
defense fund rate yang diperkirakan akan berkisar di angka 5,5%. Selain itu juga, menyusul adanya penantian terhadap perilisan Non Farm Payrolls AS pada Jumat (10/5). Wahyu merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham untuk perdagangan Senin (29/4), di antaranya saham
ESSA dengan target harga Rp 795 – Rp 815, lalu saham
NCKL berkisar di angka Rp 970 – Rp 990,
PTRO di Rp 5.425 – Rp 5.550, dan
TLKM di harga Rp 3.080 – Rp 3.110. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi