KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG ditutup melemah 0,65% di level 6.270,33 pada 13 April 2018. Berdasarkan indikator daily, MACD membentuk pola golden cross di area negatif. Stochastic dan RSI mulai bergerak menurun di area netral. Terlihat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan indeks saham. “Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area support pada level 6.249 hingga 6.227,” terang Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (13/4). Sedangkan resistance pertama dan kedua berada di 6.313 dan 6.357. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Pergerakan harga membentuk fase re-akumulasi dalam rangka pembentukkan pola uptrend ke depannya. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 22.800 – Rp 23.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp 23.350, Rp 23.625, Rp 25.800 dan Rp 26.875. Support: Rp 22.525.
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Pergerakan harga berpotensi menguji garis MA 120 terlebih dahulu sebelum mengalami technical rebound. “Buy on Weakness” pada area level Rp 3.500 – Rp 3.540, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.660 dan Rp 3.700. Support: Rp 3.450.
- PT Harum Energy Tbk (HRUM): Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya. “Akumulasi Beli” pada level Rp 2.860 – Rp 2.880, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.100, Rp 3.230, Rp 3.340 dan Rp 3.790. Support: Rp 2.680.
- PT Japfa Tbk (JPFA): Pergerakan harga berpotensi menguji garis MA 20 dan MA 60 terlebih dahulu sebelum mengalami technical rebound. “Buy on Weakness” pada area level Rp 1.525 - Rp 1.540, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.580, Rp 1.625, Rp 1.725 dan Rp 1.825. Support: Rp 1.525 & Rp 1.500.
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan masih terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area Rp 10.000 – Rp 10.200 dengan target harga secara bertahap di level Rp 10.600 dan Rp 11.025. Support: Rp 10.000 & Rp 9.500.
- PT Timah Tbk (TINS): Pergerakan harga berpotensi menguji garis MA 60 dan MA 20 terlebih dahulu sebelum mengalami technical rebound. “Buy on Weakness” pada area level Rp 1.030 – Rp 1.060, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.085, Rp 1.125, Rp 1.220 dan Rp 1.310. Support: Rp 1.030 & Rp 1.010.