KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah pada Selasa (19/5). Setelah di awal pekan ini, IHSG berhasil ditutup menguat tipis 0,08% di level 4.511,06. Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas menjelaskan, IHSG ditutup menguat didorong saham dari sektor aneka industri dengan penguatan indeks 3,90% dan infrastruktur naik 2,44%.
Baca Juga: IHSG naik tipis di awal pekan menjelang Lebaran "IHSG menguat didorong optimisme setelah mendengar komentar The Fed terkait perekonomian yang menunjukkan tanda akan segera pulih," pendapat Dennies. Hal ini direspon positif investor meskipun pergerakan masih cenderung terbatas. Karena itu, Dennies memperkirakan IHSG hari ini akan melemah di support 4.489 - 4.468 sedangkan resistance di 4.550 - 4.530 Dennies menyebut, potensi pelemahan IHSG secara teknikal terlihat dari formasi candlestick membentuk lower high dan lower low. Investor masih akan fokus kepada perkembangan terkait Covid-19 yang mulai mereda di beberapa negara. Namun di dalam negeri data kasus baru masih terus bertambah. Sementara itu, beberapa saham yang menurut Artha Sekuritas bisa menjadi inspirasi untuk trading hari ini diantaranya:
Baca Juga: Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell membayangi bursa Asia 1. Media Nusantara Citra (MNCN). Harga MNCN mengalami koreksi dengan volume rendah dan tengah menguji support. Sebaiknya masuk di harga Rp 870 - Rp 910 dan stop loss di Rp 840. Sedangkan target di Rp Rp 960 - Rp 1.000.
2. XL Axiata (EXCL). Candlestick saham EXCL membentuk higher high dan higher low didukung penguatan volume dan stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Sebaiknya, masuk di level Rp 2.420 – Rp 2.480 dan stop loss di Rp 2.370. Dennies menargetkan di Rp 2.580 – Rp 2.640.
Baca Juga: Rawan profit taking, IHSG terkoreksi 0,26% pada Senin (18/5) pagi 3. Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Candlestick membentuk formasi bullish doji morning star dengan stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Sebaiknya masuk saat harga Rp 3.150 – Rp 3.250. Stop loss saat di Rp 3.100 dan target harga di Rp 3.400 – Rp 3.500. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana