KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (2/12/2025) setelah pada Senin (1/12/2025) bergerak volatil sebelum akhirnya ditutup naik 0,47% ke level 8.548,79.

Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan pergerakan IHSG pada Senin cenderung fluktuatif karena tekanan dari sektor properti dan industrial. Meski begitu, indeks mampu berbalik menguat berkat dukungan data ekonomi domestik.

“Neraca dagang masih mencatat surplus dan inflasi November turun ke 2,72% YoY dari 2,86% YoY. Penguatan Rupiah terhadap dolar AS juga ikut menopang sentimen,” kata Herditya kepada Kontan, Senin (1/12/2025).

HUT KONTAN ke-29, Langganan Business Insight Hanya Rp 76.000 Setahun

Baca Juga: IHSG Menguat 0,47% ke 8.548 pada Senin (1/12/2025), JPFA, GOTO, TLKM Top Gainers LQ45

Untuk perdagangan Selasa (2/12/2025), Herditya memperkirakan IHSG memiliki peluang melanjutkan penguatan. Ia menilai investor masih menunggu perkembangan kebijakan The Fed, terutama setelah probabilitas pemangkasan suku bunga meningkat menjadi 87,6%.

“IHSG berpeluang menguat dengan support 8.490 dan resistance 8.573,” ujarnya. Untuk trading harian, Herditya merekomendasikan saham BRMS (1.030–1.100), NICL (1.130–1.200), dan UNTR (28.475–30.000).

Baca Juga: IHSG Naik 0,11% ke 8.517 pada Sesi I Senin (1/12), JPFA, GOTO, BUMI Top Gainers LQ45

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, melihat peluang penguatan IHSG juga masih terbuka. Dari sisi teknikal, Nafan memproyeksikan level-level penting yang perlu dicermati investor berada pada support 8.506 dan 8.448, serta resistance 8.600 dan 8.666.

Kombinasi sentimen dari data ekonomi domestik, penguatan Rupiah, serta ekspektasi kebijakan dovish The Fed diperkirakan menjadi pendorong utama pergerakan IHSG pada Selasa (2/12/2025).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News