KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indo Premier Sekuritas optimistis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berbalik arah menguat pada pekan ini. Pada minggu lalu, IHSG terkoreksi 0,5% dengan penurunan terdalam di sektor teknologi sebesar 7,6%. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra mengatakan, ada sejumlah sentimen yang menjadi penopang IHSG pekan ini. Mulai dari data neraca perdagangan, keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia, dan data inflasi Amerika Serikat (AS). Rifqi menjelaskan, neraca perdagangan pada Desember 2022 tercatat surplus US$ 3,89 miliar. Untuk Januari 2023, konsensus memperkirakan neraca perdagangan akan kembali surplus US$ 3,26 miliar.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.903,87 Hingga Akhir Sesi Pertama (13/2), Sektor Teknologi Melesat Kemudian, konsensus memperkirakan Bank Indonesia akan menahan tingkat suku bunganya pada pertemuan Februari ini. Pasalnya, pada Januari lalu, Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Lalu, data terbaru inflasi AS akan diumumkan pada 14 Februari 2023 waktu setempat. Sejauh ini konsensus pasar memproyeksi inflasi AS akan turun lagi ke 6,2% dari sebelumnya 6,5%. "Inflasi AS menjadi salah satu data yang dinanti investor untuk memperkirakan arah kebijakan The Fed," kata Rifqi dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/2). Terdongkrak optimisme potensi penguatan IHSG minggu ini, Rifqi merekomendasikan buy delapan saham untuk trading hingga 17 Februari 2023. Delapan saham tersebut adalah sebagai berikut:
BBRI (support Rp 4.780, resistance Rp 4.980)
BBCA (support Rp 8.650, resistance Rp 9.050)
BMRI (support Rp 10.150, resistance Rp 10.650)
BBNI (support Rp 9.400, resistance Rp 9.800)
RALS (support Rp 680, resistance Rp 720)
SMGR (support Rp 7.500, resistance Rp 8.125)
INTP (support Rp 11.225, resistance Rp 12.000)
MDKA (support Rp 4.600, resistance Rp 4.860)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto