JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif. Analis Indosurya Asset Management Fridian Warda menilai, fluktuasi ini lantaran sentimen negatif global masih cenderung menghantui pergerakan indeks regional.Selain itu, sentimen indeks Eropa yang diperkirakan masih akan dibuka negatif karena mengacu pada FTSE London futures yang masih begerak melemah. Dari global dan regional, sentimen seputar pelemahan ekonomi China yang masih menjadi katalis utama pelemahan harga komoditas terutama crude oil dan emas. Selain itu, ada pula peristiwa bom Boston di Amerika Serikat yang turut menjadi sentimen negatif pasar pekan ini.Namun, Fridian mengungkapkan bahwa IHSG juga memiliki peluang untuk tetap bergerak positif meski terbatas di sesi II mendatang. "Indeks diperkirakan masih akan bergerak di kisaran support 4.850 dan resistance 4.925," kata Fridian pada Selasa (16/4).Melihat kondisi harga komoditas yang masih terus terkoreksi, Fridian menyarankan sebaiknya investor hindari sektor volatile terlebih dahulu, seperti sektor mining dan agrikultur. Sektor perbankan juga masih akan dipengaruhi sentimen proyeksi kenaikan BBM (pengaruh inflasi & suku bunga). "Beberapa emiten yang dapat diperhatikan diantaranya MAIN, KLBF, BSDE, MAPI. EXCL dan TLKM," ucap Fridian.Senada dengan Fridian, analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebutkan sesi II nanti IHSG akan cenderung menguat terbatas. Menurutnya, pasar masih berharap akan adanya teknikal rebound pada pergerakan indeks."Pasar berharap koreksi Dow Jones merupakan aksi sesaat akibat pengeboman di Boston, Amerika Serikat," kata Satrio.Karena itu, Satrio memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran support di 4.875 dan resistance di 4.950. Untuk saham yang patut diperhatikan, Satrio merekomendasikan TLKM dan BMRI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IHSG berpotensi menguat terbatas di sesi II
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif. Analis Indosurya Asset Management Fridian Warda menilai, fluktuasi ini lantaran sentimen negatif global masih cenderung menghantui pergerakan indeks regional.Selain itu, sentimen indeks Eropa yang diperkirakan masih akan dibuka negatif karena mengacu pada FTSE London futures yang masih begerak melemah. Dari global dan regional, sentimen seputar pelemahan ekonomi China yang masih menjadi katalis utama pelemahan harga komoditas terutama crude oil dan emas. Selain itu, ada pula peristiwa bom Boston di Amerika Serikat yang turut menjadi sentimen negatif pasar pekan ini.Namun, Fridian mengungkapkan bahwa IHSG juga memiliki peluang untuk tetap bergerak positif meski terbatas di sesi II mendatang. "Indeks diperkirakan masih akan bergerak di kisaran support 4.850 dan resistance 4.925," kata Fridian pada Selasa (16/4).Melihat kondisi harga komoditas yang masih terus terkoreksi, Fridian menyarankan sebaiknya investor hindari sektor volatile terlebih dahulu, seperti sektor mining dan agrikultur. Sektor perbankan juga masih akan dipengaruhi sentimen proyeksi kenaikan BBM (pengaruh inflasi & suku bunga). "Beberapa emiten yang dapat diperhatikan diantaranya MAIN, KLBF, BSDE, MAPI. EXCL dan TLKM," ucap Fridian.Senada dengan Fridian, analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebutkan sesi II nanti IHSG akan cenderung menguat terbatas. Menurutnya, pasar masih berharap akan adanya teknikal rebound pada pergerakan indeks."Pasar berharap koreksi Dow Jones merupakan aksi sesaat akibat pengeboman di Boston, Amerika Serikat," kata Satrio.Karena itu, Satrio memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran support di 4.875 dan resistance di 4.950. Untuk saham yang patut diperhatikan, Satrio merekomendasikan TLKM dan BMRI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News