KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 0,18% atau 12,48 poin ke level 6.857,41 pada Kamis (2/3). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG pada Jumat (3/3) bergerak dalam area
support 6.833 dan
resistance 6.890. “Kami perkirakan masih bergerak dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan terkoreksi dalam jangka pendek,” kata dia. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai secara teknikal IHSG masih berpotensi melanjutkan konsolidasi. Hal ini karena harga penutupan IHSG Kamis (2/3) penguatannya tertahan oleh
resitance indikator MA 20 di area 6.880-6.900.
Cheril memprediksikan IHSG masih berpotensi menguat meski terbatas dalam area
support 6.850 dan
resistance 6.920 pada Jumat (3/3).
Baca Juga: IHSG Menanjak ke 6.857 Kamis (2/3), BBRI, GOTO, BMRI Paling Banyak Net Buy Asing Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan tersebut adalah musim rilis kinerja keuangan domestik yang masih berlanjut. Kinerja emiten 2022 yang mayoritas positif menyebabkan harga saham-sahamnya pun menguat. “Di sisi lain, sentimen global yang menanti rilis data tenaga kerja mingguan AS di malam ini dan PMI sektor jasa AS menjadi penahan penguatan IHSG lebih lanjut,” ujar Cheril. Menurut dia, pelaku pasar akan mencermati data-data tersebut sebelum mengambil keputusan lebih jauh. Sementara Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mencermati IHSG akan bergerak di area
support 6.820 dan
resistance 6.940 pada Jumat (3/3) Secara teknikal indikator MACD terbentuk
golden cross, didukung Stochastic RSI yang cenderung bergerak naik ke
overbought area. Menurut Alrich hal ini membuka peluang
rebound lanjutan IHSG ke pivot level 6.870-6.890 Jumat (3/3).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,18% ke 6.857 Kamis (2/3), ARTO, PGAS, PTBA Top Gainers LQ45 IHSG di akhir pekan ini diprediksi akan disokong oleh penguatan lanjutan dari saham-saham komoditas sejak Kamis (2/3). “Hal ini didorong dari
rebound lanjutan pada harga komoditas menyusul kenaikan Indeks Manufaktur Tiongkok di Februari 2023,” kata Alrich. Sementara sentimen global yang mempengaruhi IHSG datang dari data ekonomi, sejumlah negara seperti AS, Kawasan Eropa dan Inggris yang akan merilis data indeks manufaktur pada Jumat (3/3) yang telah diperkirakan naik pada Februari 2023. Alrich menilai kenaikan ini berpotensi mendorong peningkatan
demand dan
rebound lanjutan dari harga komoditas.
Baca Juga: Beda Arah, Ini Harga Saham BUKA & GOTO di Perdagangan Bursa Kamis (2/3) Adapun Herditya merekomendasikan saham yang dapat dicermati antara lain
DOID,
ANJT, dan
ANTM. Di sisi lain Cheril merekomendasikan
UNTR,
JSMR, dan
GOTO. Sementara Alrich menilai saham-saham komoditas seperti
ELSA,
PGAS,
PTBA,
TINS, dan
ANTM dapat diperhatikan untuk peluang
rebound lanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati