KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) kian melemah pada pekan ini. Pada penutupan perdagangan Kamis (16/3), IHSG melemah 0,94% atau 62,41 poin ke level 6.565,73. Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, IHSG membentuk pola
three black candles bersamaan dengan pelemahan Kamis (16/3). Pola ini diikuti dengan pelebaran
negative slope pada MACD. “Hal-hal tersebut mengindikasikan potensi
bearish lanjutan, perhatikan
support critical level selanjutnya di 6.480-6.500,” kata Valdy.
Sentimen negatif utama penurunan IHSG yang berasal dari kekhawatiran meluasnya dampak penutupan Silicon Valley Bank (SVB) terhadap sektor keuangan di luar AS. Kondisi ini terjadi di tengah spekulasi pasar terhadap kenaikan Fed Funds Rate sebesar 25 bps dalam Federal Open Market Committee (FOMC) meeting Rabu (22/3).
Baca Juga: Musim Pembagian Dividen Tiba, Mana yang Menarik Bagi Investor? Di tengah spekulasi tersebut, RDG Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% pada Kamis (16/3). Akibatnya, nilai tukar rupiah melemah sebesar 0,07% ke Rp 15.371 per dolar AS di Kamis (16/3) sore. Dengan ini, Valdy memprediksi IHSG Jumat (17/3) akan bergerak pada area
support 6.480 dan
resistance 6.650. Serupa dengan Valdy, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya melihat IHSG terimbas sentimen negatif dari bursa global seiring kekhawatiran investor terhadap dampak kolapsnya SVB yang juga akan mengancam bank besar di Eropa seperti Credit Suisse. Cheril mencermati pelaku pasar akan khawatir dampaknya meluas dan membuat perekonomian global melambat sehingga harga komoditas semakin menurun akibat permintaan yang melemah. “Dari dalam negeri sebenarnya sentimennya positif, BI menahan suku bunga sesuai perkiraan pasar,” kata Cheril. Cheril memprediksi IHSG sudah jenuh jual sehingga ada potensi
rebound di jangka pendek. Cheril memprediksi IHSG Jumat (17/3) berpotensi konsolidasi menguat dalam area
support pada level 6.550 dan
resistance pada level 6.630.
Baca Juga: IHSG Turun 3 Hari Beruntun ke Level Terendah Sejak Desember 2021 Senada dengan Cheril, Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti memprediksi IHSG Jumat (17/3) akan berpotensi menguat terbatas pada rentang area
support di level 6.519 dan
resistance di level 6.654. Adapun potensi penguatan IHSG ini disinyalir dampak dari kebijakan moneter dalam negeri yang dipertahankan stabil dan kinerja kredit yang masih terpantau meningkat. Desy juga menyebutkan adanya sentimen luar negeri dari rilis beberapa laporan yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
“Laporan pasar tenaga kerja dan kinerja industri AS, laporan inflasi Uni Eropa serta perkembangan terkini atas gejolak pasar keuangan global akibat isu likuiditas,” ujarnya. Valdy merekomendasikan saham-saham defensif dan terkait konsumen seperti
INDF,
ICBP,
SIDO,
MAPI,
TLKM, dan
ASII. Cheril merekomendasikan saham
SIDO,
AUTO,
SMKM, dan
TPIA. Sementara Desy merekomendasikan saham
BBNI,
TLKM, dan
MIKA. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati