JAKARTA. Pasar saham Indonesia pada Rabu besok berpotensi menguat. Hal ini dilihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih relatif stabil meskipun laporan GDP dan angka pertumbuhan ekonomi sudah keluar. Kemarin, IHSG naik 0,37% ke level 5.160,31. Analis Minna Padi Investama, Andre Setiawan mengatakan, pengaruh dari keluarnya angka Gross Domestic Product dan angka pertumbuhan ekonomi tidak terlalu terlihat karena sudah diantisipasi. Seminggu terakhir pergerakan IHSG memang menurun akibat kondisi makro yang buruk dalam kuartal I-2015. “Berpotensi untuk naik, tapi tidak banyak karena kenaikan tidak didukung dengan volume. Kalau pun ada rebound pasti balik ke level Rp 5.200,” jelas Andre Meskipun begitu, ia menilai IHSG harus tetap dipantau karena pada Jumat (8/5) besok, terdapat rilis data tenaga kerja dari US Federal Reserve untuk menetapkan suku bunga di bulan Juni atau September atau Desember. Ia pun tidak dapat memprediksikan efeknya ke IHSG seperti apa. Analis dari Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Y, memprediksi IHSG dapat bergerak naik. Keluarnya angka GDP dan angka ekonomi tidak terlalu berpengaruh karena pergerakan IHSG relatif stabil. Sementara analis dari Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Isfandi, memprediksi IHSG untuk naik namun masih terbatas ke level Rp 5.250. Secara teknikal, IHSG sudah jenuh atas koreksi sehingga kenaikan IHSG tidak begitu besar. Prediksi Andre, besok IHSG menguat di range Rp 5.100-5.200. Achmad Yaki Y memproyeksikan IHSG naik di angka Rp 5.140-5.240. Ada pun Isfansi memprediksi IHSG menguat di Rp 5.160-5.250. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IHSG berpotensi menguat terbatas Rabu besok
JAKARTA. Pasar saham Indonesia pada Rabu besok berpotensi menguat. Hal ini dilihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih relatif stabil meskipun laporan GDP dan angka pertumbuhan ekonomi sudah keluar. Kemarin, IHSG naik 0,37% ke level 5.160,31. Analis Minna Padi Investama, Andre Setiawan mengatakan, pengaruh dari keluarnya angka Gross Domestic Product dan angka pertumbuhan ekonomi tidak terlalu terlihat karena sudah diantisipasi. Seminggu terakhir pergerakan IHSG memang menurun akibat kondisi makro yang buruk dalam kuartal I-2015. “Berpotensi untuk naik, tapi tidak banyak karena kenaikan tidak didukung dengan volume. Kalau pun ada rebound pasti balik ke level Rp 5.200,” jelas Andre Meskipun begitu, ia menilai IHSG harus tetap dipantau karena pada Jumat (8/5) besok, terdapat rilis data tenaga kerja dari US Federal Reserve untuk menetapkan suku bunga di bulan Juni atau September atau Desember. Ia pun tidak dapat memprediksikan efeknya ke IHSG seperti apa. Analis dari Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Y, memprediksi IHSG dapat bergerak naik. Keluarnya angka GDP dan angka ekonomi tidak terlalu berpengaruh karena pergerakan IHSG relatif stabil. Sementara analis dari Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Isfandi, memprediksi IHSG untuk naik namun masih terbatas ke level Rp 5.250. Secara teknikal, IHSG sudah jenuh atas koreksi sehingga kenaikan IHSG tidak begitu besar. Prediksi Andre, besok IHSG menguat di range Rp 5.100-5.200. Achmad Yaki Y memproyeksikan IHSG naik di angka Rp 5.140-5.240. Ada pun Isfansi memprediksi IHSG menguat di Rp 5.160-5.250. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News