KONTAN.CO.ID - Asumsi makro ekonomi Indonesia di tahun 2018 yang dirilis pada Rabu (16/8) lalu oleh pemerintah dipandang terlalu optimistis. Meski begitu, analis menilai pelaku pasar cenderung menunggu langkah pemerintah untuk mencapai target tersebut. Tahun depan, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai angka 5,4%. Selain itu, pemerintah juga memasang target untuk beberapa indikator ekonomi lainnya seperti pendapatan negara sebesar Rp 1.878,4 triliun, belanja negara sebanyak Rp 2.040 triliun, penerimaan pajak sebesar Rp 1.415 triliun, inflasi sebesar 3,5%, nilai tukar stabil di angka Rp 13.500, dan harga minyak acuan sebesar US$ 48 per barel. Menurut Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada, target tersebut dipandang oleh para pelaku pasar sebagai target yang optimistis. "Jika melihat kondisi di lapangan, target tersebut belum tentu akan tercapai," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (17/8).
IHSG berpotensi naik 20% tahun depan
KONTAN.CO.ID - Asumsi makro ekonomi Indonesia di tahun 2018 yang dirilis pada Rabu (16/8) lalu oleh pemerintah dipandang terlalu optimistis. Meski begitu, analis menilai pelaku pasar cenderung menunggu langkah pemerintah untuk mencapai target tersebut. Tahun depan, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai angka 5,4%. Selain itu, pemerintah juga memasang target untuk beberapa indikator ekonomi lainnya seperti pendapatan negara sebesar Rp 1.878,4 triliun, belanja negara sebanyak Rp 2.040 triliun, penerimaan pajak sebesar Rp 1.415 triliun, inflasi sebesar 3,5%, nilai tukar stabil di angka Rp 13.500, dan harga minyak acuan sebesar US$ 48 per barel. Menurut Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada, target tersebut dipandang oleh para pelaku pasar sebagai target yang optimistis. "Jika melihat kondisi di lapangan, target tersebut belum tentu akan tercapai," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (17/8).