KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (4/10) diprediksi mampu naik setelah turun dalam lima hari perdagangan berturut-turut. Adapun sentimen yang menjadi penggerak indeks hari ini datang baik dari eksternal maupun internal

Mengutip laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada perdagangan Kamis (3/10) tercatat ditutup koreksi 0,28% ke level 6.038,52. Pelemahan tersebut juga diikuti aksi net sell dari investor asing sebesar Rp 792,39 miliar di seluruh pasar. 

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, indeks kepercayaan konsumen September 2019 diharapkan bisa melebihi ekspetasi pelaku pasar. Dengan begitu, harapannya data indeks konsumen tersebut bisa memberikan sentimen bagi rupiah dan juga IHSG. "Meredanya sentimen perang dagang antara AS dan China juga memberikan katalis positif bagi IHSG," ungkap Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (3/10).

Baca Juga: Wall Street menguat meski indeks non-manufaktur turun

Sementara itu, indikator MACD masih berada di area negatif. Meskipun demikian, indikator seperti Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual. Di sisi lain, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat

Nafan memperkirakan pergerakan indeks di akhir pekan ini bakal bergerak dengan support 5.942,17 hingga 5.907,12. Sementara itu, level resistance diperkirakan berada di kisaran 6.141,62 hingga 6.174,99.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham LPPF, TLKM dan BNGA untuk hari ini

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:

ADRO, Rp 1.270. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli pada level Rp 1.225 – Rp 1.275, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.295, Rp 1.370, Rp 1.470, Rp 1.700 dan Rp 1.930. Support: Rp 1.185.

ASII, Rp 6.475. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli pada area level Rp 6.300 – Rp 6.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.550, Rp 6.675, Rp 6.950 dan Rp 7.125. Support: Rp 6.200.

BBNI, Rp 6.900. Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi Beli pada area Rp 6.800 – Rp 7.000, dengan target harga di level Rp 7.275, Rp 7.550, Rp 7.775, Rp 8.250 dan Rp 8.625. Support: Rp 7.000.

Baca Juga: Saham Bank Artos (ARTO) kena suspend setelah melonjak 142% dalam empat hari

BBTN, Rp 1.890. Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi Beli pada area Rp 1.880 – Rp 1.910, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.985, Rp 2.160 dan Rp 2.660. Support: Rp 1.850.

JSMR, Rp 5.450. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi Beli pada area level Rp 5.275 – Rp 5.475, dengan target harga secara bertahap di level level Rp 5.625, Rp 5.850, Rp 6.025 dan Rp 6.750. Support: Rp 5.275 dan Rp 4.950.

MAPI, Rp 960. Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 120 dan 200 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. Akumulasi Beli pada area level Rp 935 - Rp 960, dengan target harga secara bertahap di level Rp 970, Rp 1.015 dan Rp 1.060. Support: Rp 935 dan Rp 925.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati