IHSG berpotensi positif tertopang saham komoditas



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak variatif cenderung menguat terbatas pada perdagangan hari ini didukung oleh kenaikan saham-saham berbasis komoditas.

David Sutyanto, analis First Asia Capital memprediksi, IHSG akan bergerak dengan level support di 4.770 hingga resisten di 4.835.

Redahnya risiko pasar global dan kawasan menyusul rebound harga komoditas berhasil mengangkat kembali IHSG pada perdagangan kemarin. IHSG kemarin mencoba menguji resisten di 4.810, namun akhirnya ditutup 4.799,964 atau menguat 36,849 poin (0,77%).


Penguatan IHSG kemarin diikuti penguatan rupiah atas dollar AS sebesar 0,5% di Rp 13.271 dan rendahnya tekanan jual pemodal asing. Setelah sembilan sesi perdagangan mencatatkan penjualan bersih, kemarin pemodal asing terlihat mulai kembali masuk ke pasar. Hal ini tercermin dari pembelian bersih asing mencapai Rp102,89 miliar.

Aksi beli terutama melanda saham tambang batubara, perkebunan dan properti. David bilang, penguatan IHSG kemarin lebih bersifat teknis setelah beberapa saham unggulan harganya sudah relatif murah sehingga terjadi technical rebound.

Sementara perkembangan pasar saham global tadi malam kembali dilanda koreksi setelah sehari sebelumnya naik tajam. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing koreksi 1,2% dan 1% tutup di 17.711,12 dan 2.064,46. Koreksi ini seiring jatuhnya harga saham emiten sektor ritel karena kinerja yang memburuk, seperti terjadi pada Walt Disney Co. dan Macy’s Inc.

Penjualan dari dua emiten ritel tersebut merosot meningkatkan kekhawatiran tingkat konsumsi masyarakat AS yang melemah. Sedangkan harga minyak mentah tadi malam naik hampir 3% menjadi US$ 45,99/barel setelah data cadangan minyak mentah AS pekan lalu anjlok 3,41 juta barel dibandingkan perkiraan naik 750 ribu barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie