IHSG berpotensi tertekan di akhir pekan ini



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,25% ke level 5.155,55 pada Kamis (14/8). Harga saham di hampir semua sektor merah, kecuali sektor pertambangan yang mencatat penguatan 0,2%. Meski melemah, investor asing masih mencatatkan net buy sekitar Rp 247,46 miliar. Sejak awal tahun, net buy asing mencapai Rp 57,8 triliun.

Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa Asia. Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,35 ke 147,75 pada pukul 16.21 waktu Hong Kong, kemarin.

Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities, menilai, pelemahan IHSG dipicu aksi ambil untung pelaku pasar. Hal ini setelah Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung di batas bawah dari prediksi sebelumnya antara 5,1%-5,5%.


Proyeksi ini lantaran Bank Indonesia (BI) masih melihat lemahnya kinerja ekspor komoditas sumber daya alam seperti batubara, crude palm oil (CPO), dan mineral. "Sementara suku bunga acuan yang dipertahankan di 7,5% menjadi indikasi BI masih mewaspadai lonjakan inflasi dalam negeri," papar Lanjar.

Lanjar memprediksi IHSG hari ini bergerak mixed cenderung terkoreksi di kisaran 5.113-5.170. Adapun Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas, menerka IHSG melemah di rentang 5.111-5.177.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro