IHSG berpotensi terus menguat di pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (15/12) kembali mencatatkan rekor tertinggi. Indeks ditutup di level 6.119,41, mengalami penguatan 0,09% atau 5,766 poin dari perdagangan hari sebelumnya. Seminggu ke belakang, indeks menguat 1,46%.

Analis Binaartha Parama Sekuritas, M. Nafan Aji menyebut ada banyak faktor yang membuat IHSG mengalami penguatan di pekan ini. Dari dalam negeri, putusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan level suku bunga acuan masih direspons positif oleh pelaku pasar.

Ditambah, data dalam negeri masih cukup positif seperti inflasi yang stabil, cadangan devisa yang aman, dan indeks kepercayaan konsumen yang naik. Selain itu, Nafan juga melihat adanya indikasi window dressing yang sudah terjadi di pekan ini.


“Asing masih melakukan penjualan bersih mengingat valuasi IHSG masih di atas harga bursa Asia lain. Tapi sejauh ini IHSG masih berhasil mencetak rekor karena secara umum pemerintah menciptakan stabilitas yg berkesinambungan,” tutur Nafan.

Dari luar negeri, minggu ini The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya. Pelaku pasar menurut Nafan telah melakukan antisipasi dengan baik, sehingga respons positif masih terlihat di bursa-bursa Asia. Selain itu, harga komoditas yang cenderung menguat juga turut mengerek IHSG.

Di pekan depan, Nafan memprediksikan window dressing masih akan dilanjutkan. Realisasi impor yang lebih besar dari ekspor di minggu depan menurut Nafan tak banyak mengganggu. “Ini wajar mengingat momen Natal dan Tahun Baru, banyak permintaan barang dan ini bagus untuk perdagangan ritel,” ujarnya. Sentimen dari luar negeri pun menurut Nafan cukup minim di pekan depan. Beberapa yang mungkin diperhatikan adalah pertumbuhan GDP Amerika Serikat, kebijakan bank central Jepang untuk mempertahankan suku bunga, data neraca perdagangan Inggris, serta isu geopolitik yang sewaktu-waktu bisa muncul.

“Jelang Natal dan tahun baru pemerintah juga perlu antisipasi isu stabilitas politik dan keamanan. Gangguan akan berimbas negatif bagi investor terhadap Indonesia,” tambah Nafan. Ia memprediksikan IHSG di pekan depan melanjutkan penguatan dan bergerak di rentang 6.000-6.200.

Secara teknikal, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai, IHSG break out resistance secara teknikal melanjutkan penguatan yang jenuh pada level overbought. Indikasi menguat terbatas melihat penguatan yang signifikan menjelang penutupan.

Indikator stochastic bergerak positif pada level jenuh beli dengan momentum terkonsolidasi pada indikator RSI. Sehingga diperkirakan pada pekan depan IHSG cenderung bergerak mixed tertekan terkoreksi wajar dengan range pergerakan 6.070-6.130. Saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya TINS, LSIP, ACES, ADHI, WIKA, WSBP, PTBA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini