KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,02% ke level 5.311,97 pada perdagangan Rabu (2/9). Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual dengan nilai bersih Rp 671,24 miliar di seluruh pasar.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pergerakan sideways IHSG pada perdagangan Rabu (2/9) memperkuat indikasi bahwa IHSG tengah memasuki fase konsolidasi dalam rentang support 5.230 dan resistance 5.330. Oleh sebab itu, dia memperkirakan, IHSG akan cenderung melemah menguji level kritis 5.270 pada perdagangan Kamis (3/9).

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,02% pada Rabu (2/9), net sell asing masih besar hingga tutup pasar

Menurut Valdy, salah satu faktor yang membayangi pergerakan IHSG adalah antisipasi investor terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar naik 2,97% year on year (yoy) pada kuartal I-2020 dan -5,32% yoy pada kuartal II-2020.

"Sejumlah stimulus ekonomi yang telah disalurkan oleh pemerintah Republik Indonesia diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di kuartal III-2020," tutur Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (2/9).

Baca Juga: 9 Emiten termasuk INKP, JSMR, TBIG, dan PLN menjual obligasi total Rp 8,4 triliun

Sementara itu, dari sisi eksternal, Amerika Serikat mencatatkan kenaikan ISM Manufacturing PMI dari 54,2 pada Juli 2020 menjadi 56 pada Agustus 2020. Menurut Valdy, sentimen ini berpeluang untuk mendorong penguatan lanjutan pada saham-saham komoditas, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Medo Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada Kamis (3/9).

"Pelaku pasar juga dapat kembali mencermati peluang trading buy pada saham-saham bank, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mulai menunjukkan sinyal technical rebound," ucap Valdy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati