IHSG berseri naik 1,86% pada sesi I, meski ekonomi Indonesia masuk resesi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin melaju di zona hijau pada perdagangan sesi I, Kamis (5/11). Meski, data ekonomi terbaru menunjukkan Indonesia masuk jurang resesi.

Melansir RTI , indeks naik 1,86% atau 94,492 ke level 5.199,691. Tercatat 227 saham naik, 139 saham turun, dan 164 saham stagnan. Total volume perdagangan 7,5 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 4,71 triliun.

Seluruh 10 indeks sektoral menopang langkah IHSG. Sektor konstruksi paling tinggi kenaikannya 3,71%. Diikuti industri dasar 2,41%, keuangan 2,15%, dan pertambangan 1,89%.


Baca Juga: Bursa Asia makin kencang lajunya, mendekati level tertinggi 3 tahun

Hari, seluruh emiten di LQ45 mencatatkan kenaikannya. Ada pun emiten-emiten top gainers yakni:

- PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 6,80% ke Rp 2.120

- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 5,43% ke Rp 2.720

- PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) naik 5,26% ke Rp 1.500

- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 4,27% ke Rp 6.100

- PT Vale Indonesai Tbk (INCO) naik 4,16% ke Rp 4.260

Pada perdagangan pagi, investor asing bukukan net buy Rp 195,037 miliar. Sementara untuk keseluruhan market, net buy asing sebesar Rp 201,033 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih asing terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 127,6 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 61,1 miliar, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 7 miliar

Baca Juga: Perekonomian kuartal III-2020 minus 3,49% yoy, Indonesia resesi

Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 masih mengalami kontraksi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi di periode Juli 2020 hingga September 2020 sebesar minus 3,49% yoy.

“Sehingga secara kumulatifnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal I-2020, kuartal II-2020, dan kuartal III-2020 mengalami kontraksi sebesar minus 2,03% yoy,” ujar kepala BPS Suhariyanto.

Menilik ke belakang, perekonomian Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat sebesar minus 5,32% yoy. Perekonomian pada kuartal tersebut tertekan akibat pandemi Covid-19.

Dengan demikian, merujuk ke definisi resesi yang berarti penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut, Indonesia telah resmi masuk ke jurang resesi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto