IHSG berseri saat sebagian besar saham Asia loyo



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan, Rabu (11/5). Mengacu data RTI menunjukkan, indeks berakhir naik 0,77% atau 36,849 poin ke level 4.799,964 pukul 16.14 WIB.

Ada 202 saham bergerak naik, 101 saham bergerak turun, dan 80 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 6,41 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,40 triliun.

Sembilan dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor agrikultur memimpin penguatan sebesar 2,26%. Diikuti aneka industri naik 1,64%, konstruksi naik 1,35%, dan pertambangan naik 1,04%. Sementara, hanya sektor perdagangan yang turun sebesar 0,10%.


Laju indeks juga mendapatkan sokongan dari aksi beli asing. Net buy asing di pasar reguler mencapai Rp 73,708 miliar dan net buy asing keseluruhan perdagangan Rp 102,890 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 7,51% ke Rp 1.575, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 4,74% ke Rp 1.435, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 4,07% ke Rp 14.075.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,76% ke Rp 2.110, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,63% ke Rp 18.500, dan PT Adhi Karya (ADHI) turun 2,32% ke Rp 2.530.

Bursa Asia memerah

Di sisi lain, sebagian besar saham Asia memerah dipicu terhentinya reli dua hari saham Jepang setelah yen menguat. Sementara itu, bursa saham Filipina memperpanjang penguatannya untuk hari kedua, disokong oleh pemilu yang berjalan damai Senin (9/5).

Sekitar lima saham jatuh untuk setiap empat yang naik di indeks MSCI Asia Pacific, yang diperdagangkan sedikit berubah ke level 127,55 pada 16:34 di Hong Kong.

Indeks Topix turun kurang dari 0,1 %, menghapus keuntungan sebanyak 1,4 % pada sesi pagi. Sementara pasar rebound singkat pekan ini menyusul aksi jual pekan lalu, investor tidak yakin reli berkelanjutan.

"Tidak banyak penggerak yang mendasar untuk mendorong saham lebih tinggi. Pendapatan perusahaan belum positif dan ada ketidakpastian apakah Federal Reserve akan menaikkan suku segera,” kata Bernard Aw, analis IG Asia Pte.

Hari ini, saham China di Hong Kong kembali melemah karena merosotnya kinerja perusahaan keuangan di tengah spekulasi pemerintah pusat akan menahan diri untuk menambah stimulus.

Indeks Hang Seng China Enterprises diperdagangkan turun 0,5%, jatuh untuk ketujuh kalinya dalam delapan hari terakhir. Indeks Shanghai Composite naik 0,2 %, pengupas keuntungan sebelumnya sebanyak 0,9 %.

Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,9 % ke penutupan terendah sejak 10 Maret. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1 %. Indeks Taiex Taiwan turun 0,3 %. Indeks Straits Times Singapura turun 0,5 %. Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,6 %. Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru menguat 0,5 %.

Indeks SET Thailand tergelincir 0,5 % karena bank sentral negara itu mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah. Di sisi lain, Indeks acuan bursa efek Filipina menguat 3,1 %, tertinggi di antara indeks acuan regional. Dipicu jalannya pemilu Senin (9/5) dengan terpilihnya Rodrigo Duterte, walikota Davao, sebagai presiden. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto