KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini diperkirakan kembali menguat. IHSG turun 0,16% ke 5.763,63 pada Senin (24/5). 

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal bergerak tertahan pada level resistance moving average 5 hari di kisaran 5.785 dengan melemah. IHSG menguji support pivot fibonacci di level 5.760. 

Indikator stochastic IHSG hari ini bergerak terkonsolidasi pada area oversold berpotensi golden-cross dengan kondisi undervalue indikator MACD. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali mencoba menguat dengan support resistance 5.760-5.835. 

Rekomendasi saham yang dapat dicermati secara teknikal hari ini (25/5) diantaranya: ADHI, AKRA, ANTM, BBRI, BMRI, HOKI, HRUM, KLBF, UNVR, WSBP, WSKT. 

Baca Juga: IHSG diproyeksi menguat, simak pergerakan saham ISSP, TOWR dan MEDC

Pada Senin (24/5), IHSG turun 0,16% ke level 5.763,63 dengan saham perkebunan membebani seperti saham AALI turun 6,38% dan saham LSIP turun 6,50%. Penurunan harga CPO dari level tertingginya yang terus menerus sejak akhir pekan lalu membebani pergerakan harga saham produsen CPO. 

Investor juga menanti hasil rapat gubernur Bank Indonesia pada Selasa guna mendapatkan sinyal prospek kebijakan moneter dan pandangan prekonomian Indonesia di tengah pertumbuhan inflasi yang masih stagnan di bawah dua persen.

Mayoritas indeks saham Asia menutup awal pekan ini dengan menguat kecuali HangSeng (-0.16%) yang melemah. Sedangkan Indeks Nikkei (+0.17%), TOPIX (+0.44%) dan CSI300 (+0.42%) diiringi penguatan indeks ekuitas berjangka AS yang lebih tinggi. 

Investor berspekulasi The Fed akan mempertahankan dukungan moneter dalam beberapa bulan mendatang karena rebound ekonomi terbesar dunia. Hal ini justru memicu kekhawatiran pertumbuhan inflasi yang lebih cepat.

Baca Juga: IHSG masih rawan koreksi, simak rekomendasi analis untuk perdagangan Selasa (25/5)

Bursa Eropa mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0.08%), FTSE (+0.30%), DAX (+0.44%) dan CAC40 (+0.16%) naik. Di kuartal I tahun ini, pendapatan sebagian besar perusahaan di Eropa meningkat sehingga menopang harga saham. Harga minyak mentah WTI naik di atas US$ 64 per barel di tengah tanda-tanda lebih lanjut bahwa AS pulih dari pandemi. 

Investor juga memantau kemajuan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak mentah global. Selanjutnya investor menanti hasil rapat bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi di Jerman, dan data indeks penjualan rumah di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana