KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (28/4). IHSG tercatat menguat 14,86 poin atau 0,25% ke level 5.974,479. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor barang konsumen primer menguat paling signifikan hingga 1,18%. Setelahnya disusul sektor energi dan sektor bahan baku yang terkerek masing-masing 1,10% dan 1,08%. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan, IHSG akan berbalik melemah pada perdagangan besok Kamis (29/4). IHSG akan bergerak dengan level
support 5.930 dan level
resistance 6.030.
Baca Juga: Laba Bank Central Asia (BBCA) tumbuh 7%, ini rekomendasi Mirae Asset Sekuritas "Secara teknikal,
slope pada indikator
stochastic RSI masih cukup lebar dengan kecenderungan memasuki
oversold area. Hal ini mengindikasikan tekanan jual masih cukup besar," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (28/4). Indikasi itu diperkuat dengan
net sell investor asing yang masih terjadi. Mengutip data RTI Business, investor asing mencetak
net sell hingga Rp 474,68 miliar hari ini. Dengan demikian,
net sell di bursa telah terjadi selama delapan hari berturut-turut atau sejak 19 April 2021. Lebih lanjut diungkapkan, arah IHSG besok akan dipengaruhi oleh keputusan suku bunga acuan The Fed dan pidato Kepala The Fed Jerome Powell pada Kamis (29/4) dini hari menurut waktu Indonesia bagian Barat (WIB). Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar cenderung
wait and see menantikan data inflasi, indeks manufaktur, dan PDB Indonesia kuartal I 2021. Adapun inflasi diperkirakan meningkat ke level 1,47% di April 2021 seiring dengan ekspektasi pemulihan konsumsi.
Baca Juga: IHSG menguat 0,25% ke level 5.974,47 pada perdagangan Rabu (28/4) Valdy pun menyarankan investor untuk memperhatikan saham-saham bank, terutama
BMRI yang membentuk
run away gap pada perdagangan Rabu (28/4).
Selain saham perbankan, investor juga bisa mencermati peluang
speculative buy pada saham-saham
poultry CPIN,
JPFA,
MAIN. Saham-saham seperti
INDF,
ICBP dan
MAPI juga patut dicermati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi