JAKARTA. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 30,14 poin atau 0.64% dilevel 4.704,22 dengan volume cukup tinggi sore tadi, Kamis (19/5). Risalah hasil rapat bank sentral AS The Federal Reserve yang memungkinkan bunga acuan naik bulan Juni, direspon negatif oleh pasar. Pasar berhati-hati dengan rencana kenaikan yang mendorong penguatan dollar AS. Selama empat hari terakhir, indeks sudah kehilangan 1,2%.
Berikut proyeksi para analis mengenai pergerakan IHSG besok, Jumat (20/5). - David Nathanael Setyanto, analis First Asia Capital David memprediksi IHSG pada masih akan tertekan lantaran penutupan terakhir menembus support di level 4.720. Pelemahan rupiah yang telah menembus level psikologis Rp 13.500 masih akan menjadi perhatian pasar. David memprediksi, IHSG menguji batas bawah (
support) di level 4.650 dan batas atas (
resistance) di 4.735. - Lanjar Nafi, analis Reliance Securites Dari sisi teknikal, Lanjar melihat indikator Stochastic terkonsolidasi pada area oversold namun momentum dari indikator RSI masih negatif dengan trend momentum yang cenderung bearish.
Penguatan dollar AS ke level terkuat selama enam bulan terakhir ini menjadi perhatian Lanjar lantaran akan menekan komoditas dan saham-saham yang terkait. Dari sisi dalam negeri, pemotongan anggaran belanja negara yang sampai Rp 50 triliun dinilai Lanjar menjadi poin utama investor ramai melakukan aksi jual hari ini. Bank Indonesia juga berhati-hati dengan mempertahankan bunga acuannya. Lanjar memperkirakan, IHSG masih akan bergerak cenderung tertekan dengan
support 4.650 dan
resistance 4.728. - Deky Rahmat, analis NH Korindo Securities Deky juga memperkirakan awan gelap masih menggelayuti pasar besok. Dia mempridiksi, IHSG menurun dalam rentang pergerakan 4.688 - 4.731. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia