KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah memerah sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berbalik ke zona hijau di awal pekan ini. Walau penguatan masih terbatas, IHSG mampu ditutup naik 0,05% ke level 6.834,49 pada hari ini (18/10). Sejumlah analis pun masih memandang optimistis IHSG bisa kembali menembus level 7.000. Bahkan, ditaksir mampu melaju ke area 7.300 - 7.400 pada akhir tahun 2022. Ada sejumlah faktor yang mendasari optimisme ini. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menyoroti tiga faktor yang bisa menjadi katalis positif untuk mendorong IHSG. Pertama, musim rilis laporan keuangan kuartal II-2022, yang diperkirakan mayoritas emiten masih bisa memetik kinerja apik.
Kedua, maraknya aksi korporasi yang dilakukan emiten, misalnya saja
rights issue perbankan dan BUMN. Ketiga, calon emiten yang masih ramai mengantre untuk menggelar penawaran umum saham perdana atawa
Initial Public Offering (IPO). Merujuk laman e-ipo, saat ini ada tujuh calon emiten yang sedang dalam masa
bookbuilding dengan asal sektor yang bervariasi. Salah satu emiten yang menyita perhatian adalah PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli.
Baca Juga: Blibli: Pasca IPO BELI, Grup Djarum Tidak Akan Keluar E-commerce entitas Grup Djarum yang akan memakai sandi saham BELI itu mengincar dana jumbo dari IPO, dengan nilai mencapai Rp 8,17 triliun.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat IPO dengan nilai jumbo akan memberikan imbas positif bagi IHSG, meski dalam jangka pendek. Apalagi, sektor teknologi sebagai tempat Blibli bernaung masih sebagai pemberat IHSG. Wawan lebih memandang prospek dari musim rilis laporan kinerja kuartal ketiga dan maraknya aksi korporasi, terutama emiten perbankan untuk memenuhi aturan penambahan modal yang akan menambah kapitalisasi di pasar. "Emiten-emiten diharapkan memiliki permodalan untuk ekspansi. Saya proyeksikan pasar akan kembali bergairah mendekati akhir bulan Oktober, dimana laporan keuangan banyak rilis," ujar Wawan kepada Kontan.co.id, Selasa (18/10). Menurut Wawan, laporan keuangan kuartal ketiga akan dipakai investor sebagai pegangan untuk menaksir kinerja
full year emiten. "Faktor laporan keuangan kuartal ketiga akan menjadi katalis kuat terutama pada emiten-emiten yang kinerjanya tumbuh," imbuh Wawan. IHSG Kembali ke Level 7.000? Menimbang pergerakan IHSG belakangan ini, Wawan melihat pasar sedang melakukan price in terhadap proyeksi dan situasi makro ekonomi. Termasuk kenaikan suku bunga The Fed dan faktor pelemahan rupiah.
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis 0,05% ke Level 6.843 pada Penutupan Perdagangan Selasa (18/10) IHSG pun sudah stabil di area
support 6.800. Prediksi Wawan, IHSG bisa kembali menembus level 7.000-an pada akhir Oktober. Hingga akhir tahun, Wawan masih mematok target pergerakan IHSG ke area 7.400. Optimisme Wawan bersandar pada proyeksi hasil positif laporan kinerja emiten kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta konsumsi tahun depan yang diproyeksikan akan naik menjelang tahun politik. "Tantangan besar dari kenaikan suku bunga The Fed, hal ini bisa memicu kenaikan suku bunga BI lebih lanjut. Namun Pasar juga akan melihat 2023, masuk ke tahun politik mendekati Pemilu yang umumnya akan memicu konsumsi," terang Wawan.
Editor: Anna Suci Perwitasari