IHSG Bisa Melaju ke Level 7.700 di 2024, Intip Berbagai Pendukungnya



 KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kiwoom Sekuritas Indonesia memaparkan ada berbagai sentimen pendukung dan tantangan untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa melaju ke level 7.700 pada 2024.

Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia Chang-kun Shin menyebut, ada beberapa peluang yang akan mendukung pergerakan bursa saham Indonesia tahun depan. Dari eksternal, berlanjutnya tren penurunan inflasi Amerika Serikat (AS). Ini akan mengindikasikan Federal Reserve akan bersikap lebih dovish sehingga suku bunga berpeluang turun. 

Dari dalam negeri, pasar modal Indonesia akan mendapat sentimen positif dari penguatan Rupiah, potensi inflasi domestik yang terjaga hingga peluang Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga.


"Aliran modal asing tahun depan juga berpeluang besar akan karena secara historis selama pemilu asing akan mencatatkan inflow," kata Shin saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/12). 

Baca Juga: IHSG Menguat, Ini Rekomendasi Saham BBNI, ASII, MDKA, ANTM, MAPA, DRMA

Terlebih lagi, sepanjang 2023 ini investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 13,61 triliun per Selasa (5/12). Dengan begitu dana asing berpotensi melonjak tinggi tahun depan. 

Sementara da beberapa tantangan yang berpotensi mengganggu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mulai dari perkembangan suku bunga AS hingga kondisi geopolitik yang kembali memanas. 

Di sisi lain, sentimen besar yang akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah gelaran pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024 mendatang. 

"Ketidakpastian politik selama pemilihan dapat menyebabkan volatilitas pasar dan membuat investor lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasi," jelas Shin. 

Baca Juga: IHSG Menguat Pada Rabu (6/12) Pagi, Cek 6 Rekomendasi Saham Untuk Trading Hari Ini

Adapun Kiwoom Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG akan berada di level 7.700 pada akhir 2024 dengan empat sektor unggulan, yaitu keuangan, infrastruktur terutama telekomunikasi, bahan baku, dan properti. 

Shin memproyeksikan sektor batubara masih berpotensi melanjutkan tren penurunan. Hal ini seiring dengan terjadinya normalisasi atau penurunan harga komoditas itu sendiri

"Tetapi penurunan harga saham batubara bisa menjadi peluang untuk investor supaya mendapatkan harga yang lebih murah," tuturnya. 

Saham pilihan Kiwoom Sekuritas Indonesia ada jatuh pada BBRI di target harga Rp 6.000, BBNI dengan target Rp 7.300, TLKM di Rp 3.960, JSMR di target harga Rp 5.200 dan SMGR di Rp 7.400. 

Kemudian TKIM juga menjadi unggulan Kiwoom Sekuritas Indonesia dengan target Rp 8.325. Menyusul INKP di Rp 11.000, BSDE di Rp 1.650 dan CTRA di Rp 1.470 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati