KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup perdagangan tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah 31,09 poin atau turun 0,43% pada perdagangan Jumat (29/12). Sepanjang tahun 2023, IHSG menguat 6,16% dan ditutup pada 7.272,8. RHB Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG bisa menembus level 7.900 pada akhir tahun 2024. Proyeksi tersebut mencerminkan kenaikan sekitar 8,62% dari posisi IHSG akhir tahun ini. Head of Research RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya memprediksikan, IHSG berisiko mengalami volatilitas dalam jangka pendek. Apalagi, IHSG sempat menyentuh level 7.300-an menjelang penutupan perdagangan di akhir tahun 2023. Kondisi ini dapat mendorong aksi
profit taking, terutama untuk saham-saham yang telah mengalami kenaikan signifikan.
"Risiko volatilitas yang ada dapat menyebabkan IHSG mengalami koreksi dalam perjalanannya menuju target 7.900. Pergerakan yang lebih ini menjadi peluang menarik bagi para investor yang ingin melakukan
swing trading sejalan dengan fluktuasi pasar," kata Andrey dalam rilis yang disiarkan Jumat (29/12). Dalam risetnya, Andrey menyoroti sejumlah faktor yang dapat memengaruhi laju IHSG pada tahun 2024.
Pertama, faktor Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang diprediksi akan berjalan lancar.
Baca Juga: CUAN dan CHIP Jawara IPO Tahun Ini di Tengah Return Saham yang Beragam Dalam empat Pemilu sebelumnya, IHSG biasanya mengalami fluktuasi setahun sebelum tahun penyelenggaraan Pemilu. Kemudian IHSG cenderung meningkat dan mencapai laju positif setelah tahun Pemilu. "Diharapkan Pemilu kali ini lancar dan tidak ada
overhang di peralihan pemerintahan Presiden berikutnya," imbuh Andrey.
Kedua, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan bertahan di level 5%. Pengeluaran konsumsi swasta bisa menjadi pendorong utama. RHB Sekuritas menaikkan perkiraan inflasi umum pada 2024 menjadi 3,3% (YoY) dari sebelumnya 3%. Sementara inflasi inti ditaksir meningkat 2,2% (YoY).
Ketiga, penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan sebesar 50 basis points (bps) pada semester II-2024. BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level 6% pada semester I-2024, dan turun 50 bps menjadi 5,50% pada semester II. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu sektor perbankan, terutama yang memiliki likuiditas terbatas, sehingga dapat mengelola
cost of fund dengan lebih baik. Penurunan BI rate ini juga diharapkan dapat meningkatkan
net interest margin (NIM) sektor perbankan.
Baca Juga: Rupiah Menguat di Pekan Terakhir Tahun 2023, Ini Sentimen yang Menopangnya Terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), RHB Sekuritas memperkirakan akan menguat perlahan pada semester II. Perkiraannya mencapai rentang Rp 15.000 dan Rp 15.600 per dolar AS. Selain itu, Andrey turut menyoroti ekspektasi pemulihan ekonomi China, dimana situasi ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor logam dasar seperti tembaga dan nikel. Selain itu, pemulihan ekonomi China juga akan meningkatkan permintaan terhadap kemasan kertas. Dari sektor properti, Andrey melihat pembebasan PPN untuk properti seharga hingga Rp 5 miliar serta bantuan biaya Rp 4 juta untuk properti di segmen masyarakat berpenghasilan rendah akan meningkatkan penjualan properti. Di sisi lain, Andrey mengantisipasi penjualan kendaraan yang berpotensi datar pada tahun depan. Prediksinya, penjualan kendaraan bulanan melemah pada kuartal I-2024, namun secara bertahap meningkat pada kuartal II-2024. Penjualan diproyeksikan meningkat setelah Pemilu.
Baca Juga: Ada Gelaran Pemilu, Begini Proyeksi IHSG dari Bos BEI di Tahun Depan Berikut 10 saham pilihan teratas
(top picks) dari RHB Sekuritas Indonesia: 1. PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA), target harga: Rp 1.880. 2. PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM), target harga: Rp 2.660. 3. PT Astra International Tbk (
ASII), target harga: Rp 7.100. 4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI), target harga: Rp 6.450. 5. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA), target harga: Rp 1.330. 6. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP), target harga Rp 22.975. 7. PT Mayora Indah Tbk (
MYOR), target harga Rp 3.000.
8. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR), target harga Rp 9.300. 9. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT), target harga Rp 3.500. 10. PT XL Axiata Tbk (
EXCL), target harga Rp 3.140. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati