IHSG raih rekor tertinggi dalam sejarah di level 5.540,43



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh rekor tertingginya sejalan reli pasar global didukung pernyataan The Fed yang bernada dovish. Mengutip RTI, indeks ditutup naik 0,40% atau 22,191 poin ke level 5.540,432, Jumat (17/3).

Volume perdagangan akhir pekan ini 12,53 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,32 triliun. Tercatat 157 saham bergerak naik, 151 saham bergerak turun, dan 115 saham stagnan.

Enam dari 10 indeks sektoral mendukung laju IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan 1,40%. Sementara, sektor aneka industri paling dalam penurunannya 1,04%.


Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 12,99% ke Rp 348, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik 6,29% ke Rp 760, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 5,06% ke Rp 27.000.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 4,76% ke Rp 280, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 4,15% ke Rp 2.540, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) turun 1,74% ke Rp 2.260.

Arus dana asing yang masuk perdagangan hari ini kian deras. Asing catatkan beli bersih Rp 2,487 triliun.

Asal tahu saja, IHSG reli untuk hari kelima berturut-turut. Pelaku pasar telah menerima sinyal tren kenaikan sejak petinggi bank sentral AS atau The Fed menyampaikan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps).

Selain itu, The Fed memutuskan untuk tidak mempercepat prospek kenaikan suku bunga ke depannya. 

"Pernyataan The Fed telah membantu menghapus kekhawatiran sebelumnya tentang kemungkinan kenaikan jauh lebih agresif, ini yang akhirnya memacu masuk arus dana ke pasar," kata Jemmy Paul, direktur investasi pada PT Sucorinvest Asset Management dikutip dari Bloomberg.

Paul menyakini tren kenaikan ini akan terus berlanjut. Dirinya yakin IHSG bakal mencapai level 6.100 pada akhir tahun ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Analis PT Sinarmas Sekuritas Jeffrosenberg Tan yang optimistis indeks akan terus melaju. "

"Meskipun beberapa tanda-tanda kelemahan pada kuartal pertama, kami tetap yakin pada prospek ekonomi Indonesia pada semester kedua dan tahun ini target indeks sentur level 5.900," Jeffrosenberg Tan, kepala strategi di PT Sinarmas Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto