IHSG cenderung menguat dalam sepekan, begini rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan indeks harga saham gabungan (IHSG) lebih sering berada di zona hijau. IHSG hanya melemah satu kali pada Rabu (23/1) sebesar -0,27%. IHSG kemudian menguat 34,68 poin atau sebesar 0,54% selama sepekan ini.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya, terkait efek Januari yang membuat harga saham cenderung menguat. “Efek itu menyebabkan kinerja indeks reli,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1).

Menurut Nafan, faktor pendorong IHSG lainnya adalah sentimen domestik yang positif, misalnya penguatan rupiah terhadap dollar AS selama sepekan terakhir. Dari sentimen global, rilis data seperti purhasing managers’ index (PMI) Januari 2019 yang dilansir oleh CommBank beberapa negara juga memengaruhi gerak IHSG.


“Misalnya data PMI manufaktur dan jasa di Amerika Serikat masih menunjukkan angka di atas lima puluh yang berarti masih cenderung ekspansi. Rata-rata PMI jasa dan manufaktur AS masing-masing di angka 54,2 dan 54,9. Data PMI di Australia juga di atas lima puluh, yakni PMI manufaktur sebesar 54 dan jasa sebesar 51,” jelas Nafan.

Ia menambahkan, data-data makroekonomi fundamental Jepang juga berperan dalam pergerakan IHSG pada pekan ini. “Inflasi Desember 2018 Jepang naik menjadi 1,1% dari 0,9%,” katanya.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat, shutdown pemerintahan AS ikut menjadi sentimen penguatan IHSG selama sepekan ini. Ditutupnya sebagian pemerintahan AS membuat dollar AS ikut melemah hampir terhadap semua mata uang, tak terkecuali rupiah.

Ia juga menyebut faktor kebijakan suku bunga The Fed dan kebijakan Bank Indonesia  ikut memengaruhi pergerakan IHSG selama sepekan ini. “Kebijakan The Fed yang disinyalir baru akan menaikkan suku bunga acuan di bulan Maret serta kebijakan BI untuk menahan bunga acuan serta data keuangan yg dirilis selama seminggu kemarin menjadi sentimen tambahan penguatan IHSG. Selain itu, asing selama year to date (YTD) masih net buy sebesar Rp10,81 triliun dan selama seminggu kemarin net Buy Rp 372 miliar,” jelas Achmad kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1).

Berdasarkan RTI, volume perdagangan selama sepekan sebesar 65,9 miliar lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 49,9 triliun. Frekuensi perdagangan yang tercatat selama sepekan sebesar 2.434.508 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli