IHSG dan rupiah menanti efek BI rate



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah kompak menguat pada penutupan akhir pekan kemarin.Pergerakan harian IHSG kemarin naik 0,44% menjadi 3.496,17. Jika dihitung dari Jumat (28/1) dua pekan lalu, indeks juga naik 0,25%.

Laju IHSG tampaknya tertahan keputusan Bank Indonesia (BI) yang mengerek suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih melihat, sepanjang minggu ini indeks cenderung berfluktuasi dengan level terendah 3.393.

Situasi global, seperti krisis politik Mesir dan Tunisia, yang menghempaskan indeks saham regional, berpengaruh besar terhadap bursa lokal. Namun faktor eksternal juga, yaitu membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS), yang mengangkat indeks lagi.


Dia memprediksi selama sepekan ke depan IHSG bisa naik hingga 3.500-3.550. Jika sudah menembus level itu, IHSG bisa terkerek ke 3.600.Mata uang rupiah juga menguat terhadap dollar AS. Dalam seminggu terakhir, mengacu kurs tengah BI, rupiah naik tipis 0,04% menjadi Rp 9.030 per dollar AS.

Krisis politik Mesir sempat menahan laju rupiah. Tapi pengumuman kenaikan BI rate akan mendongkrak nilai tukar rupiah. "Rupiah bisa menguat ke Rp 8.980-Rp 8.970 per dollar AS," prediksi Apressyanti Senthaury, periset valuta Bank BNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can