KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor pertambangan (Jakmine) berhasil menguat 1,38% ke level 1.581,62 pada penutupan perdagangan Kamis (19/11). Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), indeks yang berisi emiten tambang batubara hingga mineral tersebut menguat 2,13%. Sedangkan IHSG masih turun 11,20% pada periode yang sama. Alhasil, indeks pertambangan menjadi jawara dengan menyabet titel satu-satunya indeks yang telah memberikan return positif sejak awal tahun. Di sisi lain, banyak indeks sektoral lain yang masih melemah. Indeks barang konsumsi (consumer goods) yang sempat menjadi jawara sektoral pun harus bergeser posisinya di peringkat kedua dengan pelemahan sebesar 8,58%. Pelemahan terdalam dialami oleh indeks sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan yang masih anjlok hingga 29,42%. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan, indeks sektor pertambangan dapat dibagi menjadi dua, yakni pertambangan batubara dan pertambangan logam (metal). Kenaikan saham pertambangan terutama ditopang oleh penguatan saham tambang logam seperti yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS) serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
IHSG dan sektor lain masih minus, indeks sektor pertambangan sudah hijau
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor pertambangan (Jakmine) berhasil menguat 1,38% ke level 1.581,62 pada penutupan perdagangan Kamis (19/11). Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), indeks yang berisi emiten tambang batubara hingga mineral tersebut menguat 2,13%. Sedangkan IHSG masih turun 11,20% pada periode yang sama. Alhasil, indeks pertambangan menjadi jawara dengan menyabet titel satu-satunya indeks yang telah memberikan return positif sejak awal tahun. Di sisi lain, banyak indeks sektoral lain yang masih melemah. Indeks barang konsumsi (consumer goods) yang sempat menjadi jawara sektoral pun harus bergeser posisinya di peringkat kedua dengan pelemahan sebesar 8,58%. Pelemahan terdalam dialami oleh indeks sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan yang masih anjlok hingga 29,42%. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan, indeks sektor pertambangan dapat dibagi menjadi dua, yakni pertambangan batubara dan pertambangan logam (metal). Kenaikan saham pertambangan terutama ditopang oleh penguatan saham tambang logam seperti yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS) serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO).