JAKARTA. IHSG hari ini ditutup di level tertinggi dalam sejarah, yakni di level 5.523. Pemerintah menilai hal ini mencerminkan investor asing masih optimistis terhadap prospek perekonomian di Indonesia. Namun, lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) Ratings Services belum akan mengerek posisi Indonesia sebagai negara dengan peringkat investment grade. Kim Eng Tan, Senior Director Sovereign Ratings S&P mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan Indonesia belum bisa naik kelas. Salah satunya adalah rapuhnya struktur ekonomi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah dinilai bisa melakukan pembenahan dengan melakukan reformasi subsidi bahan bakar.
IHSG di level tertinggi, S&P bergeming
JAKARTA. IHSG hari ini ditutup di level tertinggi dalam sejarah, yakni di level 5.523. Pemerintah menilai hal ini mencerminkan investor asing masih optimistis terhadap prospek perekonomian di Indonesia. Namun, lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) Ratings Services belum akan mengerek posisi Indonesia sebagai negara dengan peringkat investment grade. Kim Eng Tan, Senior Director Sovereign Ratings S&P mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan Indonesia belum bisa naik kelas. Salah satunya adalah rapuhnya struktur ekonomi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah dinilai bisa melakukan pembenahan dengan melakukan reformasi subsidi bahan bakar.