IHSG di zona merah, simak proyeksi analis untuk besok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah, Rabu (12/6). Terlihat IHSG melemah 29,82 poin atau 0,47% di level 6.276.

Penurunan ini ditopang oleh saham-saham di sektor tambang yang turun hingga 1,7% dan sektor infrastruktur 1,4%. Padahal kedua sektor itu sempat menjadi pendorong utama indeks yang bertahan hijau pada Selasa kemarin.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar N. Taulat mengatakan, terkoreksinya indeks tersebut dipengaruhi dua faktor utama. Pertama harga minyak mentah global akibat stok persediaan di AS kian kuat.


Kedua, adanya kekhawatiran prospek pembangunan infrastruktur yang sedikit terhambat karena pergantian kabinet baru di masa jabatan periode kedua Presiden Jokowi. "Meskipun produksi semen dalam negeri diperkirakan meningkat karena adanya peningkatan pembangunan infrastruktur pasca pemilu tidak cukup membantu," jelas dia, Rabu (12/6).

Atas keduanya, tak heran jika IHSG terkoreksi cukup dalam setelah berhasil menguat sejak akhir bulan lalu lantaran, euforia rating utang dan risiko industri perbankan Indonesia oleh S&P.

Lanjar juga bilang, pelemahan ini bisa menjadi sinyal aksi ambil untung investor jangka dalam jangka pendek. 

Meski begitu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih berpeluang untuk mengalami kenaikan.

"Fase konsolidasi terlihat akan segera dilewati, capital inflow sejak awal tahun juga masih tercatat tenang sehingga dapat mendongkrak kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," tambah dia.

William menerka IHSG masih bisa berpotensi menguat di kisaran 6.123-6.336. Sementara itu, Lanjar menargetkan IHSG masih akan tertekan karena dihantui aksi ambil untung investor dengan potensi menutup gap di kisaran 6.200-6.300.

Saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian investor menurut Lanjar adalah CPIN, MAIN, AKRA, ESSA, PGAS, LPCK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi