IHSG dibayangi antisipasi pelaku pasar terhadap data inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,36% ke level 5.927,43 pada perdagangan Selasa (13/4). IHSG siang tadi juga sempat menguji support 5.900. 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan pergerakan IHSG sepanjang hari ini menunjukkan sikap antisipasi pelaku pasar terhadap data inflasi di Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan naik ke 2,5% secara tahunan (yoy). Terkait hal tersebut, investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 459,91 miliar. Net sell ini merupakan net sell dalam 10 hari perdagangan berturut-turut yang dicatatkan oleh investor asing di pasar modal Indonesia. 

Kondisi tersebut diprediksi masih berlanjut hingga perdagangan besok Rabu (14/4). "Kenaikan ini menjadi salah satu indikasi akselerasi pemulihan ekonomi di AS, dan berpotensi memicu kenaikan US bond yields dalam jangka pendek. Hal-hal tersebut dapat memicu berlanjutnya net sell investor asing di pasar modal Indonesia," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Selasa (13/4). 


Baca Juga: Enam emiten ini bakal tebar dividen, mana yang paling atraktif?

Secara teknikal, lanjut Valdy, pelemahan IHSG pada hari ini juga memperkuat sinyal downtrend dari death cross yang terbentuk pada MACD dan Stochastic RSI. Dus IHSG pada Rabu (14/4) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah ke kisaran level 5.880-5.900. 

Oleh sebab itu Valdy menyarankan sebaiknya hati-hati dalam melakukan aksi beli. Perhatikan saham-saham yang membentuk sinyal technical rebound atau potensi bullish continuation, di antaranya ASII, INTP, INKP, ERAA, KRAS, dan CPIN pada perdagangan Rabu (13/4).

Baca Juga: IHSG melemah tiga hari hingga Selasa (13/4), asing catat net sell selama 10 hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati