KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sentimen The Fed. IHSG ditutup menguat pada 0,31% ke level 6.911,73 pada Jumat (3/2). Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian menyebut IHSG berpotensi kembali uji resistance di level 6.920 seiring dengan terbentuknya golden cross pada pivot level 6.880 pada Stochastic RSI. "Tetap waspadai potensi konsolidasi di atas support 6.830, jika penguatan tertahan di resistance area tersebut," jelas dia kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Senin (6/2) Sementara itu, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sikap pelaku pasar yang tengah mencermati rilis realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat 4,84% secara tahunan di kuartal IV-2022, dari 5,72% secara tahunan pada kuartal ketiga 2022. "Namun pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada di atas 5% secara tahunan di 2022, jika dibandingkan 3,69% secara tahunan di 2021," papar Rio. Sementara dari eksternal, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji memaparkan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data non farm payrolls Amerika Serikat (AS). "Satu sisi positif bagi ekonomi Amerika, tapi disisi lain membuat investor berekspektasi bahwa The Fed akan menetapkan tightening policy," jelas dia. Dari dalam negeri, lanjut Nafan, pelaku pasar masih tengah menanti rilis data GDP Indonesia untuk tahun penuh 2022. Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan GDP Indonesia pada 2022 tumbuh 5,08% secara tahunan. Head of Research Jasa Utama Sekuritas Cheril Tanuwijaya mencermati IHSG berpotensi melemah seiringan dengan aski risk off pelaku pasar setelah merespon data ketenagakerjaan AS.
Baca Juga: Prediksi IHSG Pekan Depan, Setelah Menguat 0,18% Sepekan Menurutnya hal itu membuka peluang bagi The Fed untuk kembali bersikap agresif dalam menaikkan suku bunga. Merespon hal tersebut, dolar AS juga mengalami penguatan. "Sedangkan mayoritas komoditas justru melemah dalam merespon data tersebut," imbh dia.
Cheril memproyeksikan IHSG melemah dalam rentang 6.850 sampai 6.950. Investor bisa mencermati saham
BMRI dengan target harga di Rp 10.400,
BRPT dengan target Rp 870 dan
AALI pada target Rp 8.400. Sementara, Phintraco Sekuritas merekomendasikan
INDF,
MYOR,
BBCA,
EMTK,
BSDE,
PWON,
BBNI dan
BMRI karena berpotensi melanjutkan penguatan. Potensi rebound di
ESSA dan
BTPS juga dapat dipertimbangkan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi