IHSG dibayangi profit taking asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (29/1) ditutup di level 6.680,62. Indeks menguat 0,30% atau 20 poin. Indeks telah menguat sebesar 5,11% sejak awal tahun.

Lima saham dalam deretan teratas top gainers pada perdagangan kali ini adalah PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).

Sementara itu, top losers IHSG ada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Pan Brothers Tbk (PBRX), PT Intikeramik Alamsari Inds Tbk (IKAI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Sitara Propertindo Tbk (TARA).


Di perdagangan saham hari ini, asing mencatat jual bersih sebanyak Rp 399,90 miliar. Meski demikian, sejak awal tahun asing mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 4,37 triliun.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mencatat, sektor pertambangan menjadi pendorong penguatan indeks. Menurut dia, saham tambang dispekulasikan mengelami pertumbuhan profit tahun 2017. Sementara itu, investor asing menurutnya mulai melakukan aksi profit taking. Lanjar mencatat saham BBRI, PGAS dan TLKM terjual net value investor asing di atas Rp 100 miliar.

Kepala Riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing melihat, pergerakan indeks pada perdagangan Selasa (30/1) akan minim sentimen. Meski demikian, menurutnya pelaku pasar tetap harus memperhatikan pergerakan rupiah.

Sebastian memprediksikan, aksi profit taking masih mungkin berlanjut besok. IHSG besok menurut Sebastian akan menguat dan bergerak di rentang 6.664-6.710.

Secara teknikal, Lanjar melihat pergerakan IHSG terkonsolidasi dengan membentuk pola candlestick northern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek. Indikator stochastic terkonsolidasi dan dead-cross pada level overbought dengan momentum indikator RSI yang bergerak menguat terbatas pada area yang sangat tinggi.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menekan pada perdagangan selanjutnya dengan range pergerakan 6.587-6.636," tulis Lanjar dalam keterangannya. Menurut Lanjar, saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA, INTP, JPFA, LSIP, MNCN, NIKL, AALI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati