KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah 0,66% atau 45,23 poin ke 6.852,84 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (4/8). IHSG mencatat penurunan total 0,69% dalam sepekan. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG masih rawan dan akan melanjutkan koreksinya dengan
support di 6.833 dan
resistance di 6.934. “Kami memperkirakan hal tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data PDB Indonesia dan pergerakan dari pasar global,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/8).
Herditya merekomendasikan saham yang dapat dicermati, seperti PT Bumi Resources Tbk (
BUMI) di Rp 140-Rp 154, PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) Rp 550-Rp 575, dan Delta Dunia Makmur Tbk (
DOID) Rp 410-Rp 420.
Baca Juga: Wall Street Menguat Jelang Akhir Pekan Ditopang Data Ekonomi AS Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan, IHSG akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah di rentang 6.830-6.900 pada perdagangan Senin (7/8). Secara teknikal, terbentuk pelebaran
negative slope pada Moving Average Convergence Divergence (MACD). Tetapi Stochastic Relative Strength Index (RSI) yang oversold mengindikasikan pelemahan terbatas. Alrich mencermati, kondisi di dalam negeri, pasalnya pekan depan Investor akan menantikan rilis data pertumbuhan PDB di kuartal II-2023. PDB Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,72%
Quarter over Quarter (QoQ) dari -0,92% QoQ pada kuartal I-2023. “Akan tetapi, secara tahunan diproyeksikan melambat 0,10% YoY menjadi 4,93% YoY pada kuartal II-2023. Hal tersebut seiring dengan perlambatan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia terutama Tiongkok,” kata Alrich kepada Kontan.co.id, Jumat (4/8). Baca Juga:
IHSG Turun 0,66% ke 6.852 Hari Ini (4/8), TBIG, ADRO, PTBA Top Gainers LQ45 Sementara dari regional, People’s Bank of China (PBOC) mengisyaratkan akan meningkatkan instrumen pendukung pembiayaan obligasi bisnis swasta, dan memperkuat pasar keuangan untuk mendukung pertumbuhan. Hal tersebut meningkatkan kepercayaan pasar di tengah tanda-tanda pertumbuhan yang melambat. Sejumlah data ekonomi akan dirilis pada pekan depan seperti Tiongkok yang akan merilis neraca dagang Juli 2023 pada Selasa (8/8), serta inflasi Amerika Serikat bulan Juli 2023 pada hari Rabu (9/8) yang akan membayangi pergerakan IHSG pada pekan depan. Alrich merekomendasikan PT Bukit Asam Tbk (
PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO), PT Global Mediacom Tbk (
BMTR), Energi Mega Persada Tbk (
ENRG), Mayora Indah Tbk (
MYOR), PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON).
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 4 Agustus 2023, Cek Daftarnya di Sini Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG pada Senin cenderung melemah melanjutkan koreksi yang terjadi pada pekan ini. Dia memprediksi, IHSG menuju kisaran 6.794–6.930.
Secara teknikal, Ivan mencermati sentimen negatif IHSG yaitu dengan ditutupnya di bawah Simple Moving Average 20 hari Jumat sehingga kembali menghadapi
support terdekat 6.835 dengan kecenderungan dapat ditembus dengan mudah mengingat saham-saham
index movers seperti perbankan rawan tertekan jika melihat dari indeks IDX Finance. “Telah rilisnya sejumlah data laporan keuangan dapat dimanfaatkan investor untuk
take profit untuk mengurangi
exposure terhadap sentimen negatif,” kata Ivan kepada Kontan.co.id, Jumat (4/8). Ivan merekomendasikan saham yang bisa dicermati seperti, PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO), PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK), dan PT WIR Asia Tbk (
WIRG). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati