JAKARTA. Waspadalah. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dibayang-bayangi sentimen negatif dari bursa global. Ada kemungkinan pada pembukaan perdagangan Rabu (27/1) pagi ini, indeks bakal masuk ke zona merah. Selasa (26/1) lalu, indeks Dow Jones di Amerika Serikat (AS) rontok 0,03% ke level 10.194,29 karena pelaku pasar memilih lebih berhati-hati menjelang pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC) yang bakal berlangsung hari ini. Selain berharap bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya bertahan di level 0,25%, investor juga harap-harap cemas menanti hasil pemilihan gubernur bank sentral AS. Ben Bernanke, gubernur The Fed saat ini, diperkirakan akan menduduki kembali kursi pimpinan The Fed. Selain itu, pasar juga menanti pidato Presiden AS Barack Obama dalam pemilihan gubernur The Fed tersebut. Asal tahu saja, belum lama ini Obama melarang bank-bank besar untuk melakukan transaksi yang berisiko. Indeks bursa AS langsung merespons negatif kebijakan tersebut dengan penurunan selama tiga hari perdagangan yang mencapai 5%.
IHSG Dibayangi Sentimen Negatif Bursa Global
JAKARTA. Waspadalah. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dibayang-bayangi sentimen negatif dari bursa global. Ada kemungkinan pada pembukaan perdagangan Rabu (27/1) pagi ini, indeks bakal masuk ke zona merah. Selasa (26/1) lalu, indeks Dow Jones di Amerika Serikat (AS) rontok 0,03% ke level 10.194,29 karena pelaku pasar memilih lebih berhati-hati menjelang pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC) yang bakal berlangsung hari ini. Selain berharap bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya bertahan di level 0,25%, investor juga harap-harap cemas menanti hasil pemilihan gubernur bank sentral AS. Ben Bernanke, gubernur The Fed saat ini, diperkirakan akan menduduki kembali kursi pimpinan The Fed. Selain itu, pasar juga menanti pidato Presiden AS Barack Obama dalam pemilihan gubernur The Fed tersebut. Asal tahu saja, belum lama ini Obama melarang bank-bank besar untuk melakukan transaksi yang berisiko. Indeks bursa AS langsung merespons negatif kebijakan tersebut dengan penurunan selama tiga hari perdagangan yang mencapai 5%.