IHSG dibayangi tekanan kasus corona usai Lebaran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,76% atau 104,49 poin ke 5.833,86 pada Senin (17/5). IHSG tumbang setelah libur tiga hari perdagangan.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengungkapkan, pelemahan tersebut akibat data ekonomi yang dirilis Amerika Serikat (AS) cenderung membaik. Akibatnya, pelaku pasar khawatir dana-dana asing akan keluar dari emerging markets dan kembali ke AS.

Karenanya, MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi menguji area 5.800 terlebih dahulu. Sebab, dia melihat IHSG hari ini menembus support 5.883.


Herditya menuturkan bahwa sebetulnya data ekonomi yang dirilis waktu lalu sudah cenderung baik. Namun transaksi di pasar masih cenderung sepi dan pergerakannya masih kurang mendukung penguatan.

Dari dalam negeri, IHSG ditekan dari adanya kekhawatiran akan perkembangan kasus Covid-19. "Untuk pergerakan besok kami perkirakan berada pada rentang 5.800-5.900," ujar Herditya kepada kontan.co.id, Senin (17/5).

Baca Juga: IHSG merosot 1,76% pada Senin (17/5), net buy asing Rp 52 miliar

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, pelemahan IHSG hari ini berasal dari turunnya kepercayaan diri pelaku pasar terhadap penanganan pandemi. Berdasarkan catatan Worldometer, Indonesia telah melakukan pengujian terhadap 15.528.037 spesimen. Namun kalau dilihat dari jumlah tes per 1 juta penduduk, baru 56.252 orang yang sudah menjalani uji virus corona.

Angka tes per 1 juta populasi Indonesia relatif rendah dibandingkan negara-negara ASEAN, bahkan kalah dari Kamboja. "Hal ini yang ikut menurunkan optimisme pelaku pasar terhadap penanganan pandemi di Indonesia," ujar Okie.

Okie menilai IHSG berpotensi bergerak melemah terbatas esok hari. Menurut dia, saat ini pelaku pasar memperhatikan dampak dari momentum Lebaran terhadap penyebaran kasus virus corona maupun terhadap konsumsi di kuartal kedua.

Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor tertekan 0,57% ke Rp 14.284 per dolar pada Senin (17/5)

Pilarmas Investindo menilai arah IHSG juga akan menanti rilis data neraca dagang pada tanggal 20 Mei. Pelaku pasar tentunya akan mencermati dampak dari kenaikan harga komoditas pada perolehan ekspor di bulan April.

Peningkatan produksi serta konsumsi dalam negeri dinilai dapat berkontribusi pada kenaikan impor di bulan April. "IHSG diproyeksikan bergerak pada support 5.735 dan resistance 5.910," ujar Okie.

Okie menilai, saham-saham yang dapat dicermati besok yaitu BMRI, ASII, JPFA. Sementara Herditya menilai saham-saham dari komoditas batubara dan CPO, seperti DOID, AALI, LSIP, dan INDY.

Baca Juga: IHSG tumbang 1,76% ke 5.833 pada perdagangan setelah Lebaran, Senin (17/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati