MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG makin melemah pada pembukaan Rabu (13/9). IHSG tercatat di level 6.935 pada pembukaan pukul 09.00. Nilai ini turun sekitar 10 poin dari sehari sebelumnya. Pada Selasa (12/9), IHSG ditutup melemah 6.946 dengan investor asing mencatatkan keseluruhan
net sell sebesar Rp 563,8 miliar.
Di pasar reguler, investor asing mencatatkan
net sell sebesar Rp 882,5 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat
net buy asing Rp 318,7 miliar. Analis Samuel Sekuritas dalam risetnya Rabu (13/9) memperkirakan, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan hari ini seiring dengan sentimen negatif dari pergerakan bursa global dan regional.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Bergerak Fluktuatif, Siapa yang Terkoreksi? Sekadar informasi, kemarin bursa AS ditutup melamah. Dow Jones melemah 0,05%, S&P 500 turun 0,57%, dan Nasdaq anjlok 1,04%. Pasar AS terseret sentimen negatif saham-saham teknologi setelah Oracle, saham perangkat lunak mencatatkan penjualan kuartal terakhir di bawah estimasi dan saham Apple yang jatuh 1,7% saat pengumuman model produk iPhone terbarunya. Di pasar regional, sentimen yang bakal mempengaruhi IHSG diantaranya adalah INTP menjalin kerjasama dengan Krakatau Posco memanfaatkan produk hijau. Menurut analis Samuel Sekuritas, INTP terus berupaya dalam memproduksi produk yang ramah lingkungan dengan total investasi sebesar Rp 1 triliun dalam 5-6 tahun terakhir. Saat ini, INTP memiliki produk ramah lingkungan dengan bentuk semen putih.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Hari Ini 13 September ke Posisi Berikut Kemudian dari sektor otomotif terkait penjualan delapan bulan pertama 2023. Penjualan roda empat naik 10,5% secara bulanan dan turut mendongkrak penjualan mobil secara akumulatif di sebesar 2,6% secara tahunan menjadi 675.287 unit.
Analis Samuel Sekuritas menuturkan, pencapaian 8M23 tersebut inline dengan perkiraan. Mereka mempertahankan target penjualan mobil 2023 secara nasional di angka 1 juta unit dan penjualan motor 6 juta unit. Emiten lain yang diperhatikan adalah ASSA yang meraih kredit Rp 750 miliar dari BNI. Sebelumnya, ASSA juga mendapatkan fasilitas kredit dari BBCA sebesar Rp 500 miliar dan Bank of China (Hong Kong) Ltd Cabang Jakarta Rp 200 miliar, dengan tujuan yang sama yaitu pembelian unit kendaraan baru. Fasilitas kredit ini dapat membantu kegiatan usaha perusahaan sehingga diharapkan pendapatan perusahaan dapat meningkat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Francisca bertha