JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak sideways di tengah sikap hati-hati investor seiring prospek kenaikan suku bunga The Fed. Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,05% ke level 5.393,833 pukul 09.11 WIB.Tercatat 106 saham bergerak naik, 74 saham bergerak turun, dan 92 saham stagnan. Volume perdagangan 1,16 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 399,1 miliar.Lima indeks sektoral bergerak menopang IHSG. Aneka industri memimpin penguatan 0,51%. Sedangkan, sektor agrikultur memimpin pelemahan 0,56%.
Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah memprediksi IHSG masih akan bergerak sideways untuk jangka pendek-menengah dengan rentang pergerakan di 5.359 sampai dengan 5.415. "IHSG akan mencoba menguji resistance akibat gap yang terjadi 11 November 2016, yaitu di area 5.380-5.414. Dari berbagai posisi indikator teknikal untuk IHSG masih memberikan sinyal yang bervariatif," kata Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, memperkirakan, selain rencana kenaikan suku bunga The Fed, potensi penurunan harga batubara turut membebani IHSG. "Seperti transaksi sebelumnya, saham yang menurun kebanyakan dari sektor pertambangan," kata Reza, kemarin. Harga batubara berpotensi turun lantaran Amerika Serikat berniat mengerek produksi batubara. Langkah serupa juga akan ditempuh negara lain termasuk Indonesia. Sejak awal tahun hingga pekan lalu, harga batubara sudah menyusut 5,41% menjadi US$ 77,85 per metrik ton.