IHSG Dibuka Menghijau di Awal Pekan Terakhir 2025, Sementara Harga Perak Cetak Rekor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pekan terakhir 2025, Senin (29/12/2025), di tengah pergerakan bursa regional yang cenderung campur aduk.

Melansir data RTI pukul 09.07 WIB, IHSG naik 0,30% atau 25,581 poin ke level 8.563,492. Sebanyak 296 saham menguat, 233 saham melemah, dan 181 saham stagnan.

Total volume perdagangan pagi ini mencapai sekitar 3 miliar saham dengan nilai transaksi senilai Rp 1,6 triliun.


Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (29/12): Turun Rp 9.000 ke Rp 2.596.000 Per Gram

Sembilan indeks sektoral menopang langkah IHSG, dengan tiga sektor tertinggi yakni: IDX-Trans: +1,21, IDX-Energy: +1,16%, dan IDX-Basic: +1,14%.

Top Gainers LQ45

  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 4,15% ke Rp 1.130
  • PT Alamtri Mineral Tbk (ADMR) naik 3,25% ke Rp 1.430
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 3,11% ke Rp 3.320
Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.768 Per Dolar AS Hari Ini (29/12), Asia Terkoreksi

Top Losers LQ45

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 1,54% ke Rp 64
  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 1,53% ke Rp 1.290
  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun 1,25% ke Rp 102.800
Baca Juga: PANI Kuasai 85,95% Saham CBDK dengan Nilai Transaksi Rp 15,16 Triliun

 
ANTM Chart by TradingView

Kondisi Pasar Regional

Bursa Asia-Pasifik bergerak mixed pada perdagangan hari ini, seiring investor memasuki pekan terakhir tahun ini.

  • Jepang, Nikkei 225 turun 0,55% dan Topix melemah 0,26%
  • Korea Selatan: Kospi naik 0,62%, Kosdaq naik 0,19%
  • Hong Kong: Hang Seng melonjak 0,7%, sementara CSI 300 China daratan stagnan
  • Australia: S&P/ASX 200 turun 0,21%
Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Campur Aduk Awali Pekan Terakhir 2025, Perak Cetak Rekor US$ 80

Harga Perak Mencetak Rekor

Harga spot perak sempat menembus rekor tertinggi di atas US$80 per ons troi sebelum terkoreksi ke US$77. Lonjakan harga perak tahun ini didorong oleh pembelian spekulatif dan keterbatasan pasokan, kata para ahli.

Menurut Sprott Asset Management, reli perak mencerminkan penurunan persediaan yang bebas diperdagangkan, sehingga pergerakan harga lebih sensitif saat permintaan meningkat.

“Perak terus mencerminkan outlook makro 2026 yang lebih menguntungkan, dengan suku bunga lebih rendah dan potensi pelemahan dolar AS yang meningkatkan daya tarik aset keras,” ujar Trevor Yates, analis senior di Global X ETFs.

Selanjutnya: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (29/12): Turun Rp 9.000 ke Rp 2.596.000 Per Gram

Menarik Dibaca: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Senin (29/12/2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News