IHSG dibuka menguat ke level 4.505,63



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di awal perdagangan Kamis (8/10). Data RTI menunjukkan indeks dibuka naik 0,39% atau 17,60 poin ke level 4.505,63 pukul 09.08 WIB. 

Tercatat 102 saham bergerak naik, 36 saham bergerak turun dan 51 saham stagnan. Di awal perdagangan ini melibatkan 465 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 472 miliar. 

Penguatan indeks ditopang tujuh indeks sektoral yang menghijau. Antara lain; aneka industri naik 1,65%, perdagangan naik 0,86%, pertambangan naik 0,71%, dan barang konsumsi naik 0,64%. 


Sementara tiga indeks sektoral lainnya yang memerah yakni infrastruktur turun 0,34%, agrikultur turun 0,16%, dan industri dasar turun 0,07%.

Krishna D. Setiawan, analis Lautandhana Securindo memprediksi, IHSG masih mampu menguat hari ini. Indeks bergerak di indikator stochastic 78. 

Parningotan Julio N. Hutabarat, Head of Research Millenium Danatama Sekuritas, memberi pandangan berbeda. Indeks terlihat sudah mulai menemukan landasan kuat untuk terus menghijau. "Tapi, biasa suka ada aksi profit taking dulu," ujar Julio.

Hanya saja, profit taking tidak membuat indeks sepenuhnya berbalik arah, melainkan hanya cenderung flat. Menurutnya, indeks hari ini akan bergerak di rentang 4.407–4.510.

Asal tahu saja, pagi ini bursa saham Asia naik untuk hari ketujuh, setelah menguatnya saham AS, dengan pasar China dibuka kembali pasca liburan selama sepekan yang melihat reli pada ekuitas global.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 % ke level 131,95 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo, menuju level tertingginya dalam hampir 7 minggu terakhir. 

Penguatan indeks regional dipicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga mendekati nol dalam jangka waktu yang lebih lama, meningkatkan permintaan untuk aset yang menguntungkan karena dana pinjaman murah.

Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,1 %. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5 %. Indeks Australia S&P / ASX 200 menguat 0,9 %. Indeks S&P / Indeks NZX 50 Selandia Baru sedikit berubah. Sedangkan pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto