IHSG Dibuka Naik Lalu Terkoreksi, Cek Saham-Saham yang Menarik Dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 6.958,34 pada perdagangan Kamis (16/11). IHSG lalu bergerak dominan di zona merah hingga menyentuh level terendah di 6.910,68 per pukul 10.05 WIB. 

Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memperingatkan untuk mewaspadai potensi profit taking jangka pendek. Secara teknikal, Stochastic RSI memasuki overbought area bersamaan dengan terbentuknya rising window pada Rabu (15/11). 

Lalu, terdapat gap di 6.860-6.920 dan MA20 di kisaran 6.880-6.900. Oleh sebab itu, waspadai potensi tutup gap ke 6.860-6.900 dalam jangka pendek. Level support IHSG diperkirakan berada di 6.880 dan resistance di 6.980.


Sementara secara fundamental, sentimen positif berasal dari perbaikan data ekonomi China Industrial production yang tumbuh 4,6% year on year (yoy) di Oktober 2023 dari 4,5% yoy di September 2023. Penjualan retail China juga naik 7,6% yoy di Oktober 2023 dari 5,5% yoy di September 2023.

Baca Juga: IHSG Mixed Pada Awal Perdagangan Kamis (16/11), ESSA, INCO, BRPT Top Gainers LQ45

Dari dalam negeri, penurunan nilai ekspor sebesar 10,43% yoy di Oktober 2023 lebih baik dari perkiraan yang sebesar 15,35% yoy. Sama halnya dengan penurunan nilai impor sebesar 2,42% yoy, jauh lebih baik dari perkiraan yang turun 7,4% yoy. 

"Data ini memperkuat keyakinan bahwa konsumsi domestik masih cukup kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi," kata Alrich dalam risetnya, Kamis (16/11). 

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman turut memprediksi, IHSG berpotensi koreksi terbatas setelah rally selama tiga hari berturut-turut. Level support IHSG berada di 6.880-6.930 dan level resistance di 7.000-7.050.

Fanny merekomendasikan speculative buy MIDI, PGEO, dan AKRA, serta buy on weakness MNCN, CPIN, danACES.  Sementara Alrich menyarankan investor untuk memperhatikan saham bluechip yang baru terindikasi rebound/minor reversal, seperti ASII, MDKA, BRIS, ICBP, dan ACES.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi